Pasalnya, kalimat dalam deklarasi tersebut, sebagian masyarakat menganggap ini sebuah keresahan yang menjadi perdebatan publik yang berkepanjangan sehingga berpotensi menuai konflik stabilitas keamanan negara.
Situasi dan kondisi ini pun menjadi perhatian berbagai kalangan, baik pada masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan, sebagaimana hal tersebut juga sangat dikawatirkan Oleh Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Joshep R Giri dalam sambutannya usai mengadakan sertijab Dandim 1309/MDO.
Dirinya menghimbau masyarakat jangan terpancing adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa ini.
"Saya selaku Danrem 131 Santiago juga berusaha akan turun mengamankan, demi stabilitas keamanan khususnya di Sulut", paparnya.
Menurutnya, masyarakat Sulut harus terus menggalang rasa persatuan dan kedamaian antar sesama dan jangan sampai terpancing akhirnya dapat merugikan banyak pihak.
"Saya Imbau masyarakat sulut, mari kita sama bangun cinta damai, dan saling menjaga kerukunan antar umat beragama", harapnya.
Lanjut, Dandrem Giri menambahkan, TNI dan masyarakat di Sulut bisa saling membantu, untuk mengantisipasi terkait hal- hal yang bisa merugikan masyarakat banyak.
"Saya juga berharap semua masyarakat dan TNI bisa saling membantu. Saya tidak mau ada gerakan-gerakan yang hanya memecah persatuan, atau bisa mengadu domba masyarakat sehingga hal ini harus diantisipasi di Sulut." Kuncinya dengan nada sigap. (*/L.HJ)
