Tingginya persaiangan diera global saat ini menjadi tuntutan utama akan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Sulut. Berbagai persoalan pun di "kupas" dalam FGD ini. Untuk itu diawal pemaparannya Ketua ILUNI UI Wilayah Sulut, Drs Steven O E Kandouw mengurai tema diskusi dimana faktor SDM yang berdaya saing untuk Sulawesi Utara menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama dan dipandang perlunya kajian yang sistematis akan kondisi SDM saat ini.
Menurtnya, faktor empiris jika dibandingkan pada era tahun 70an Provinsi Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara dikenal sebagai gudang para tenaga pengajar/Guru yang tersebar ke seantero Nusantara dan peringkat nomor 1 akan Indeks Pendidikan Nasional kala itu.
"Sementara kondisi saat ini kompetensi para Guru di Sulut berada dibawah Provinsi tetangga", kata Wakil Gubernur Sulut ini.
Lanjut Kandouw, tantangan dan peluang menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah berlangsung saat ini, diperhadapkan dengan tingginya Upah Minimun Provinsi Sulut (UMP), yang adalah nomor tiga (3) tertinggi di Indonesia sesudah DKI Jakarta dan Papua, akan menarik dan menstimulus para tenaga kerja luar daerah yang punya keunggulan dan keahlian serta ketrampilan yang berkompeten untuk datang dan bersaing dengan Tenaga Kerja Lokal, urainya.
Dirinya pun berharap FGD ini dapat memberikan output positif dalam peningkatan kualitas SDM di Sulut.
"Lewat forum ini kiranya dapat diperoleh rekomendasi dan masukan secara taktis dan strategis serta konperehensif dalam pemenuhan tersedianya SDM yang berdaya saing di Sulawesi Utara", pungkasnya.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Soekowardoyo dalam paparannya mengulas tentang Perspektif Pertumbuhan Ekonomi Sulut dan Implikasinya.
"Trend Inflasi Sulut yang sesuai catatan Bank Indonesia Sulut pada periode Januari 2018, berada pada angka 0.49 % dan berada pada posisi terendah di kawasan se-Sulawesi", ungkapnya.
Pun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Provinsi Sulut cukup rendah terhadap tingkat pengangguran dalam beberapa tahun terakhir, dan konsisten lebih tinggi dibandingkan dengan Pengangguran skala Nasional", beber Soekowardoyo.
Dijetahui, diskusi dan dialog ini juga dilaksanakan dengan Perayaan HUT Ke-1 Ikatan Alumni Universitas Indonesia Wilayah Sulut oleh segenap Alumnus sebagai wadah para cendekiawan dan Komunitas Intelektual dalam perannya memberikan sumbangsi demi kemajuan dan kejayaan Provinsi Nyiur Melambai menuju cita-cita menjadikan Sulut Hebat. (*/ven)