Notification

×

Iklan

Polres Tomohon Peduli Warga Penderita Filariasis Limfatik

Friday, February 23, 2018 | 09:17 WIB Last Updated 2018-02-23T01:17:52Z
Tomohon,- Kepedulian terhadap warga yang mangalami musibah terus dilakukan jajaran Polres Kota Tomohon. Hal ini kembali dibuktikan oleh Kapolres Tomohon AKBP I Ketut Agus Kusmayadi beserta jajarannya.

Kamis (21/02/2018) Kapolres yang dikenal akrab dengan masyarakat ini langsung mendatangi rumah Yanni Risal Yoseph Poluan (51), seorang petani warga Kelurahan Paslaten II, Lingkungan XI, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, karena sudah 12 tahun menderita penyakit kaki gajah (filariasis limfatik).

Pada kesempatan ini, kapolres Kusmayadi menyalurkan bantuan sosial dengan memberikan sembako kepada keluarga Poluan-Polii.

”Jangan melihat apa yang saya beri, namun semoga itu bisa bermanfaat, dan untuk bapak Yani jangan putus asa untuk menjalani kehidupan. Karena Tuhan tetap bersama dengan anak-anaknya, seperti bapak yani,” ucap Kusmayadi saat menyerahkan bantuan.

Diketahui, Yanni Poluan hidup bersama seorang istri bernama Deyce Dama Polii (50), dan seorang anak laki-laki bernama Sandro Poluan (14), di rumah sederhana. Penyakit yang dideritanya ini sudah sejak tahun 2006.

“Awalnya saya merasa kaki saya gatal-gatal dan kurang lebih satu bulan kemudian, kaki kanan saya mulai membekak,” ujar petani itu dengan wajah tersenyum meski sudah tidak bisa beraktifitas dengan baik.

Kondisi ini mengharuskan sang isteri menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh tani. Sedinya lagi, sang anak terpaksa relah berhenti sekolah karena ingin membantu memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus untuk keperluan biaya berobat ayahnya.

“Saya sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Dan saat ini istri dan anak sayalah yang bekerja sebagai petani untuk mencukupi keperluan kami sehari-hari,” jelas Yani kepada sejumlah wartawan

Menurut Juliana Langitan (70) yang tidak lain ibu kandung Yanni Poluan, mengatakan sudah empat kali pria yang lahir di Kota Tomohon, 1 Juni 1966 ini masuk rumah sakit Bethesda Tomohon untuk berobat, namun salah satu dokter yang menangani Yani mengatakan kalau penyakit itu tidak berbahaya.

“Sejak itu Yanni diberikan obat, namun ternyata obat tersebut tidak bisa menyembuhkan penyakit anak saya, sehingga diberhentikan,” ungkap Juliana.
(Chici)


×
Berita Terbaru Update