Notification

×

Iklan

"Raewaya Group" Sokong Proses Penggalian Waruga 'Wanua Tua Wia Dap-dap'

Tuesday, July 7, 2020 | 21:28 WIB Last Updated 2020-07-07T13:34:57Z
Piot; "owner kami Pak Joune Ganda sangat bersimpati atas upaya saudara-saudara yang perduli dengan nasib makam para leluhur kami ini"

Minahasa Utara, - Memasuki hari ke-3 proses pengangkatan dan pembenahan Waruga 'Wanua Tua Wia Dap-dap' berlangsung aman dan lancar walau harus dilakukan secara manual (secara Adat).
Setelah hari pertama Sabtu 4 Juli 2020 Tommy Luntungan dan Buang Lengkong menemukan artefak langka berwujud makam leluhur Tanah Tonsea berupa batu pahatan dari jaman megalitik, usai melibatkan para pemuda adat, semua sepakat melakukan penggalian Waruga tersebut.
Usai lewati ritual keagamaan dengan bahasa Minahasa Tua (Ibadah secara adat), penggalian dilakukan pukul 13.00 wita. 
Pada pukul 18.00 seluruh gundukan yang menonjol dijalan setapak itu usai dangkat ke permukaan berupa tutup waruga, badan waruga, isi berupa piring keramik zaman dulu, dan berbagai serpihan yang bersangkutan.
Keesokan harinya (Senin 5 Juli 2020), penggalian dilakukan lebih cepat, dan tim mendapati 2 (dua Waruga) lagi, dalam keadaan mengenaskan (rusak lebih parah dari sebelumnya).

Hari ini Selasa (6/07/20), proses penggalian dilanjutkan. Usai membenahi dan mencermati serpihan dan sisa-sisa dari 3 waruga sebelumnya, tim kembali mendapatkan 1 Kepala (tutup) Waruga sehingga sampai hari ini sudah berjumlah empat (4) unit Waruga berbeda.
Saat semua sibuk membenahi bagian-bagian penting Waruga-waruga itu, lokasi didatangi Rio Luntungan, staf dari Raewaya Group, milik dari pengusaha sukses asal Desa Kaima Kecamatan Kauditan.
"Kedatangan saya kesini, pertama adalah, saya Marga Luntungan karyawan Raewaya Group. Dan Pak JG menghormati saya sebagai turunan dari para leluhur ini. Kedua, owner kami Pak Joune Ganda sangat bersimpati atas upaya saudara-saudara yang perduli dengan nasib makam para leluhur kami ini," tutur Rio.

Lanjutnya, pimpinan perusahaannya Joune Ganda juga menyerahkan sekadar banruan tanpa ada kepentingan apa-apa.
"Pak JG berharap, apa yang beliau berikan dapat bermanfaat bagi semua. Ia juga berharap partisipasi ini dapat mengundang donatur lain untuk membantu biaya untuk pemeliharaan Waruga-waruga ini nanti, tanpa ada kepentingan politik," tandas lelaki yang akrab disapa Piot sambil menyerahkan sejumlah uang kepada tim, lewat Buang Lengkong yang tertua diantara semua hadirin di lokasi penggalian.


Melalui Buang Lengkong, semua hadirin menyampaikai terimakasih kepada Joune Ganda melalui Rio (Piot Luntungan), atas sumbangsih untuk meringankan beban perbaikan Waruga yang rusak.

"Pemberian seperti ini tak mungkin kita tolak sebab usai kita kumpulkan serpihan  Waruga-waruga ini, kita juga akan berlordinasi dengan pemerintah setempat, untuk kemudian memgatur tata letak dari Waruga-waruga 'Wanua Tua Wia Dap-dap' ini," kata Tommy Luntungan.

Ketulusan hati seorang Tonaas Andre Lengkong, Tonaas Rinto Taroreh, dan tim relawannya, yang mampu berkomunikasi dengan para leluhur, ternyata mampu mengungkap bahwa gundukan batu yang ditemukan Tommy Luntungan, memang sebuah kubah (atap Waruga). Sampai sore ini jumlah Waruga yang ada sudah mencapai empat (4) unit.

"Waruga-waruga ini sudah cukup tua. Jika dilihat dari kumpulan bebatuan yang ada, umur Waruga,waruga ini sudah ratusan tahun, sebab pada 1600-an Gunung Tangkoko di Bitung melwtus hebat di Tahun 1692," jelasnya.
Kita, kata Andre lagi bisa lihat dari polosnya bentuk dan dinding-dindingnya, dibanding Waruga lain di Tanah Tonsea ini. 
"Kami terpanggil karena tanpa mereka ini, Tanah Malesung (Minahasa Raya /Sulut) ini tidak semegah dan tidak akan sehebat ini," tulas Tonaas Andre Lengkong du amini rekan-rekannya yang akan melanjutkan penggalian Waruga lainnya besok Rabu 8 Juli 2020.


Sementara Tommy Luntungan sendari mengaku sangat senang atas kepwdulian Joune Ganda owner dari Raewaya Group yang mau perduli dengan temuan Waruga ini.
"Kami mengapresiasi kepedulian Pak JG atas upaya kami dalam melestarikan situs budaya kebesaran Suku Tonsea. Kalau ada partisipan lain yang mengulurkan tangan, atas nama para leluhur, kami doakan semoga diberkati Tuhan,". (Ventje)


×
Berita Terbaru Update