Minahasa Utara,- Kolaborasi Partai Golkar, PAN dan Hanura yang mendukung pasangan Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar (CEP-SSL) untuk Pasangan Calon (Paslon gubernur-wakil gubernur) serta Sompie Simon France Singal dan Joppi Lengkong (KISS-JO) calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara yang tampil dengan kekuatan tak terdeteksi, terus melakukan pembenahan dan penyusunan strategi, menjelang pemilukada serentak, 9 Desember 2020 nanti.
Dalam gelar pematangan struktur yang dihelat kubu KISS-J0 di sekretariat pemenangan, dihadiri ratusan pendukung militan dari 10 kecamatan se-Minahasa Utara.
Rapat pematangan koalisi tiga partai ini diperkuat oleh relawan KISS-JO yang sekian lama mendukung pasangan birokrat andal asal Desa Matungkas dan Desa Kauditan I itu.
Turut hadir para kader Golkar, pengurus PAN dan Hanura, serta simpatisan KISS-JO dari berbagai penjuru, sembari menyatakan dukungan.
Dipimpin Ketua DP Golkar, Denny Ronny Wowiling, massa militan KISS-JO begitu antusias menyatakan dukungan memperjuangkan kemenangan pasangan birokrat satu-satunya dari tiga pasangan calon.
DeWo, sapaan akrabnya, menilai kehadiran ratusan massa secara sukarela dalam acara silaturahmi ini merupakan bentuk dukungan terhadap pasangan KiSS – JO yang akan bertarung di Pilkada mendatang.
“Massa yang datang ini adalah massa militan yang menginginkan dan merindukan KiSS – JO untuk memimpin Minahasa Utara 5 tahun kedepan.” ujar Wowiling.
“Keinginan arus bawah untuk pasangan KiSS – JO memimpin Minahasa Utara ke depan sangat kuat, sehingga saya sangat optimis 9 Desember nanti kita tinggal menjemput kemenangan untuk Pak Sompie dan Joppy sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih,” paparnya.
Doa penutupan dipimpin oleh Moh Ali Bakari, asal Desa Kampung Ambong Kecamatan Likupang Timur.
Sementara tamu khusus yang hadir yaitu Prof Butje Moningka sekeluarga, tampak begitu bersemangat.
Prof Butje mengingatkan bahwa Minut (Tonsea) adalah tanah Adat, dan karakter budaya masih melekat.
Lebih jauh Ia juga mengingatkan, soal kepemimpinan yang harus dimulai dari keluarga.
"Sebelum memimpin masyarakat banyak, calon bupati itu harus mampu menjadi pemimpin dalam rumah tangganya. Sompie dan Joppi adalah pasangan komplit. Dan yang terakhir adalah zaman sekarang, bagi calon apa saja, tetap harus memiliki 3-O, yaitu Otak, Otot dan Ongkos," tutup Moningka (Red)
