Notification

×

Iklan

Reses DPRD Minut, Warga Minta Stendy S Rondonuwu 'Selamatkan' Tapal Batas Minut-Manado

Saturday, August 28, 2021 | 21:10 WIB Last Updated 2021-08-29T09:21:22Z

MINUT, Komentar.co - Tapal Batas Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Manado kembali terangkat Ke aspirasi rakyat pada Reses Anggota DPRD Minahasa Utara Stendy S Rondonuwu (SSR), 
Reses di Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat, Sabtu (28/8/2021). 

Pada kesempatan ini Rondonuwu menyampaikan bahwa reses Masa Persidangan III Tahun Sidang II Tahun 2021 kali ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menyerap aspirasi masyarakat.

"Saya awali kegiatan ini dengan arti 'reses' Anggota DPRD. Reses ini adalah perintah undang-undang, bukan kemauan kami anggota DPR. Reses ini adalah kesempatan masyarakat menyampaikan aspirasi dan keluh-kesah serta uneg-uneg untuk kami bawa ke rapat paripurna, seauai kemampuan kas daerah dan RPJMD," jelas Rondonuwu.
Ketua DPC Partai Demokrat yang kini duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Minut ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memyampaikan aspirasinya.

"Kita diperkenankan lakukan reses, namun punya batasan seperti dilakukan ditempat terbuka, jumlah massa, dan tidak boleh lebih dari satu jam, sesuai Protokoler Kesehatan (Prokes)," katanya.

Dari tiga (3) kesampatan menyampaikan aspirasi, warga cenderung meminta lampu penerangan jalan, pelebaran jalan Maumbi-Mapanget, SSR mencatat dan siap membawa aspirasi tersebut ke DPR.

Di sesi kedua, ada penyampaian aspirasi warga Airmadidi, SSR merespon serius, sebab aspirasi yang disampaikan warga ini sangat penting yaitu tentang Minut raih tiga penghargaan, namun wajah Minut harus dipercantik.

"Maumbi adalah wajah Kabupaten Minahasa Utara, sebab Maumbi merupakan desa tua yang berada paling depan dan dekat dwngan Pusat Kota Manado. Sampai hari ini, masalah tapal batas masih membingungkan masyarakat Minut. Tapal batas harus diperjelas, baiknya ada resting area, kemudian, pasar kuliner disekitarnya, agar menambah daya tarik Minut sebagai Kabupaten super prioritas ekowisata," ungkap Robert warga Maumbi.
Menanggapi usulan warga, SSR mengakui memang sampai hari ini status tapal batas Minut di Maumbi belum jelas titik-titiknya. Terkait resting area dan pasar kuliner, itu akan dibahas tersendiri, sebab status penggunaan dana dan keterbatasan keuangan harus diperhitungkan.

"Ini sangat menarik intuk ditindak lanjuti. Namun masalah tapal batas, resting area dan pasar kuliner, itu butuh anggaran besar untuk pembebasan lahan. Tapi ini sangat baik, dan akan saya bawa ke aspirasi lebih lanjut," janji SSR.

Lebih jauh, Rondonuwu mendorong masyarakat di Dapil Satu Minut ini agar terus berupaya dengan kegiatan swadaya masyarakat dengan membuat kelompok-kelompok usaha.

"Jauh-jauh hari, mari kita buat kelompok seperti kelompok perikanan air tawar, kelompok tani, dan banyak kelompok lainnya. Jika kelompok itu eksis dan terpadu, pemerintah siap membantu, seperti bibit ikan dan makanan serta kebutuhan lainnya," ajaknya.

Sementara, Plt Hukumtua Maumbi, Johny Tanod  mengusulkan agar DPR dapat mendongkrak setiap kebutuhan masyarakat desa, baik dari sisi anggaran, maupun pelebaran jalan kabupaten di Desa Maumbi.

"Bila semua jalan alternatif disini sudah baik dilengkapi lampu penerangan jalan, semua akses dapat terjangkau dengan baik. Ini sangat bermanfaat dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Begitu juga terhadap warga dan masyarakat pembuat makanan kuliner di Maumbi, kami berharap desa kita punya ikon seperti Ikon Durian di Desa Batu Liksel yang serupa Ikon Kacang di Kawangkoan, serta daerah lain," harap Tanod.

Diketahui dalam reses kali ini semua aspirasi diterima SSR. Politisi Demokrat ini pun memastikan semua usulan akan ditindaklanjuti di DPRD Minut sesuai tupoksinya sebagai wakil rakyat Dapil I (Kecamatan Kalawat-Kecamatan Airmadidi. (Baker)





×
Berita Terbaru Update