Notification

×

Iklan

Dikda Sulut Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMAN I Kotamobagu

Thursday, June 23, 2022 | 19:19 WIB Last Updated 2022-06-26T13:31:20Z

KOTAMOBAGU, Komentar.co - Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membuka secara resmi kegiatan sosialisasi In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) untuk mentransformasi pendidikan Indonesia.

Kegiatan sosialisasi In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum merdeka se-Kabupaten Bolaang Mongodouw Timur (Boltim) dan Kota Kotamobagu bertempat di SMAN I Kotamobagu, Kamis (23/06/2022).

Dalam sambutannya, Kepala Dinas (Kadis) Dikda Sulut dr Lisje GL Punuh MKes menyampaikan, berkaitan dengan adanya sosialisasi kurikulum Merdeka, karena selang waktu 20 tahun ini terjadi krisis pembelajaran yang semakin di perparah lagi dengan learning loss akibat pandemi Covid-19 serta untuk membuat pendidikan semakin relevan dengan perubahan yang terjadi.

“Mudah-mudahan program ini menjadi sarana bagi kami untuk mewujudkan pelaksanaan sekolah merdeka belajar,” kata Punuh.

Menurutnya, dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan berpatokan pada esensi dari belajar dimana masing-masing anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing.

"Karena itu tolak ukur yang diterapkan untuk menilai anak yang memiliki minat berbeda pun tidak sama," tukasnya.

Lanjut Punuh, setiap anak tidak bisa dipaksakan untuk mempelajari sesuatu hal yang tidak disukainya.

"Nah, beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka, Pertama, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya," jelasnya.
Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.

“Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik,” tukas mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut ini.

Keunggulan lain, menurut mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulut ini, dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Oleh karena itu Punuh menyampaikan, Kurikulum Merdeka Belajar memungkinkan setiap sekolah menemukan cara khas dalam mendidik anak murid. Sekolah itu yang paling tahu situasi yang ada di sekitarnya dan kondisi anak muridnya. Kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi sekolah, sesuai dengan kesiapan masing-masing. Tidak ada transformasi proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa terpaksa. Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023.

"Pertama, menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan. Ketiga, menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar," jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para kepala sekolah terhadap kurikulum merdeka sehingga nantinya dapat menentukan opsi yang akan dipilih terkait implementasi kurikulum merdeka di sekolah masing-masing.

“Program ini tidak hanya ditekankan pada kepala sekolah atau gurunya, tapi seluruh komponen yang ada di sekolah ini harus bersatu padu dan bersinergi demi mewujudkan sekolah merdeka belajar,” katanya.

Diketahui, kegiatan yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus MKKS SMA se-Kotamobagu yang dipimpin langsung oleh Kadis Pendidikan Provinsi Sulut Dr, Liesje G. L. Punuh, M, Kes.

Pengurus MKKS SMA se-Kota Kotamobagu yang dilantik; Ketua, Djepri Adilang S.Pd, MM, Sekretaris,  Lahasini S.Pd, MM dan Bendahara Masyuri Podomi S.Pd  MM.

Sementara itu Kacabdin Boltim - Kota Kotamobagu Drs, Luky Tompodung MSi dalam sambutannya merasa menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan implementasi kurikulum Merdeka kali ini.

"Bersyukur karena kegiatan tersebut terlaksana dengan baik karena termotifasi oleh kerja sama yang solid seluruh sekolah tingkat SMA se-Boltim dan Kota Kotamobagu," kata Tompudung.

Ditempat yang sama, Kepala SMAN I Kotamobagu Masyuri Podomi S.Pd, MM menyampaiakn ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan sehingga SMAN I Kotamobagu menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Imlementasi Kurikulum merdeka.

Kegiatan tersebut berjalan dengan baik penuh keakraban yang dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan  Provinsi Sulut, Cabang dinas Boltim - KK serta seluruh Kepala SMA se-Boltim dan Kota Kotamobagu. (Feki)






×
Berita Terbaru Update