Notification

×

Iklan

Doger Ancam Warga, Lasut Desak TNI/Polri dan Pemerintah Bertindak Sebelum Ada Korban

Thursday, September 8, 2022 | 21:20 WIB Last Updated 2022-09-11T04:07:38Z

Aksi Doger yang sempat terekam video warga dan viral di media sosial beberap waktu lalu. Meski kepergok warga, namun para pelaku dengan menggunakan senjata tajam langsung mengancam warga.


MINUT, Komentar.co -
Pekerjaan haram paling dianggap mudah oleh para pelaku pencurian hewan peliharaan anjing alias Doger, kembali marak terjadi di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

Anehnya, para pelaku pencurian terhadap hewan peliharaan warga ini jarang tertangkap, seolah tahu betul situasi dan rute jalan di lorong-lorong yang menjadi target operasi mereka diwilayah Minut.

Parahnya, dalam beberapa kejadian, ketika warga memergoki para Doger yang dengan beraninya masuk kehalaman bahkan sampai dalam rumah warga, para pelaku yang kerap membawa senjata tajam, langsung melawan dan melakukan pengancaman pemilik rumah.

Seperti kejadian pada Rabu 8 September 2022, sekitar pukul 03.00 Wita, pelaku Doger yang berjumlah dua orang memasuki halaman salah satu rumah warga Desa Lembean, Kecamatan Kauditan Minut.

Aksi Doger diketahui warga dan mulai melakukan pengepungan. Dalam kondisi itu, warga dan para pelaku sempat sempat berhadap-hadapan dan hampir terjadi perkelahian.

Merasa terpojok, akhirnya para Doger menghunus senjata tajam sambil mengancam warga. Kesempatan itu digunakan para pelaku untuk melarikan diri dengan kendaraan roda empat dan meninggalkan hewan curian yang sudah dalam keadaan mati.

"Walau tetap menjaga jarak, mereka sempat kemi kejar, namun para Doger dan kendaraannya menghilang bagai ditelan bumi," kata pemilik rumah.

Ancaman dan ketidaknyamanan yang dialami masyarakat di tanah Tonesea atas peristiwa ini mendapat sorotan dan kritikan pedas dari Relawan Minut Kuat (REMIKU).

Ketua REMIKU, Theodorus CH Lasut SH angkat bicara. Dengan tegas ia meminta aparat harus segera bertindak sebelum adanya korban.

Menurutnya para pelaku sudah sangat berani melakukan aksinya, apalagi dengan menggunakan senjata tajam dan mengancam warga.

"Dengan tegas  kami minta aparat TNI/Polri bhkan pemeŕintah, untuk memperhatikan kondisi keamanan di wilayah Kecamatan Kauditan, bahkan untuk Kabupaten Minahasa Utara, fungsikan patroli malam, TNI/Polri kan bisa berkolaborasi, bahkan gandeng Satpol PP," pintanya.

Kejadian seperti ini, timpal tokoh bengaruh di Minut ini, sudah sangat meresahkan masyarakat. Pasalnya, disamping sudah berani masuk halaman, para doger juga sudah nekat adu nyawa.

"Kalau aparat menghindar dari tanggung jawab, dengan alasan Doger tidak ada hukum yang dapat mengikat, itu sama saja memberi para pelaku kesempatan untuk beraksi. Nah, kalau tidak ada hukum yang mengikat, itu sama saja mempersilahkan mereka berbuat, dan jika ada warga memergoki dan saling bunuh, mau jadi apa di Minut ini," tanya Lasut.

Menurut pemerhati hukum dan masyarakat Minut ini, apabila tidak ada tindaklanjut aparat dan pemerintah terkait, maka kasus seperti ini tentu sangat mengancam keamanan masyarakat.

"Jangan nanti jatuh korban baru atau saling lempar tanghungjawab. TNI /Polri gabung Satpol-PP harus rutin melakukan patroli, bukan hanya di Lembean tapi juga wilayah Minut lainnya," tegas sosok yang lebih dikenal dengan sapaan Lantobo ini. (Baker)




×
Berita Terbaru Update