Notification

×

Iklan

Mediasi Damai Gagal, Warga Watudambo II Bawa Aspirasi ke DPRD Minut

Monday, September 26, 2022 | 09:04 WIB Last Updated 2022-09-26T03:36:48Z


MINUT, Komentar.co - 
Camat Kauditan, Roy Rampengan telah meminta pemerintah desa dan masyarakat dapat menyelesaikan persoalan penggunaan Balai Desa Watudambo II dengan arif dan bijaksana.

"Keputusan Pejabat Kumtua Desa Watudambo II melarang masyarakat latihan Badminton di gedung Balai Desa, baiknya diselesaikan supaya suasana bisa kembali nyaman dan tenteram," pinta Camat Kauditan Roy Rampengan saat gelar rapat mediasi lanjutan di kantornya, Jumat (17/9/2022) silam.

Rampengan juga berharap masalah ini segera terselesaikan, mengingat sebentar lagi pemerintah sudah memasuki masa pemilihan Hukumtua serentak di 46 desa se-Kabupaten Minut.

"Segera selesaikan dengan baik-baik, dan ada baiknya masalah seperti ini tidak terulang lagi," harap Rampengan.


Namun sangat disayangkan, meski sudah dimediasi dan berakhir dengan damai antara kelompok anak latih, orang tua, dan Hukumtua, ternyata semua seolah sia-sia, karena pejabat Hukumtua masih bersikukuh dengan prinsipnya.

"Selain saya harus menggelar rapat dengan perangkat, saya juga pemegang kewenangan sebagai Hukumtua," ujar Pejabat Hukumtua Watudambo II, Ida Rotty waktu itu.

Sementara seluruh warga yang ikut menghadiri mediasi damai saat itu menilai, mediasi dikantor Camat Kauditan belum berakhir dengan damai, karena meninggalkan kesan yang tidak harmonis.

"Memang permasalahan ini sudah selesai.Tetapi saya nilai, ini pasti belum selesai, bahkan akan berlarut-larut," tutur salah satu warga.

Diketahui Hukumtua Ida Rotye telah mencabut larangannya dan mengijinkan kepada anak-anak latihan dengan memberi waktu yakni jam 15.00 hingga 18.00 WITA.

Namun menurut warga, adanya keputusan waktu jam 3 hingga jam 6 belum begitu tepat. Sebab mengingat ada juga kegiatan desa yang biasanya digelar di jam yang sama.

"Saya tidak pegang Handphone, ada ponsel suami saya. Dan kalau mau konfirmasi sesuatu, silahkan bicara dengan kuasa hukum kami," tukas Ida acuh tak acuh.

Berdasarkan kejadian ini, banyak hal menurut Camat Kauditan perlu diperbaiki. Salah satunya komunikasi dan keterbukaan. 

"Semuanya berawal dari kurangnya komunikasi. Apapun itu permasalahan yang ada, kalo kita ada komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya,maka masalah apapun pasti ada solusinya" terang Rampengan.

Lebih jauh ia berharap, untuk anak-anak latih, supaya terus mendapat topangan dan dukungan dari orang tua jangan sampai hal seperti ini menyurutkan semangat mereka.

Dan kepada pemerintah desa Watudambo II, Rampengan berpesan supaya tidak terulang lagi hal seperti ini.

"Kepada orang tua dan para pelatih, mari bersama kita dukung terus semangat anak-anak kita, supaya mereka lebih giat lagi dan tidak patah semangat. Dan kepada pemerintah Desa Watudambo II, supaya selalu berkoordinasi, saling menopang dan saling mencari solusi untuk kebaikan bersama," tutup Camat.

Kendati, upaya mediasi damai dengan menghasilkan musyawarah telah dilakukan, namun kesepakatan belum juga ditemukan.

Alhasil kejadian inipun berbuntut panjang, warga Watudambo membawa masalah ini ke DPRD Minahasa Utara. 

Diketahui, Hari ini, Senin 26 September 2022 salah satu warga menginformasikan, bahwa mereka akan ke DPRD Minut, mengeluhkan kejadian ini sekaligus meminta DPRD Minut mengevaluasi kunerja pejabat Hukumtua Desa Watudambo II. (Baker)




×
Berita Terbaru Update