Divonis Positif Covid-19 oleh Pihak RSUD Walanda Maramis Minut ![]() |
Keluarga LNW saat berada di RUSD Walanda Maramis Minut |
MINUT, Komentar.co - Senin 3 Oktober 2022, menjadi hari paling menyakitkan yang dialami keluarga besar dari Lanny Novita Wullur (LNW), IRT asal Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe ini yang menjadi pasien di RSUD Maria Walanda Maramis.
Betapa tidak, status LNW yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dikarantina di ruang khusus pasien Covid-19.
Diduga, akibat tanpa pengawasan karena keluarga tak diijinkan mendampingi, dan penanganan tidak serius, korban yang seorang diri dalam ruang isolasi jatuh dari tempat tidur dan meninggal dunia.
"Sekitar jam 8 pagi, pasien dibawa kerumah sakit karena sakit maag. Saat itu saya berada didepan ruangan isolasi karena tak diijinkan masuk memenuhi protab Covid-19," beber suami korban, Maikel Lumi.
Lanjut Lumi, saat itu dia dan korban hanya bisa berkomunikasi dengan cara chatingan melalui pesan singkat WhatsApp. Dalam chatingan itu korban sempat mengatakan kalau dirinya akan dirujuk ke RS Malalayang.
Mengetahui itu, Lumi pun berkeliling mencari perawat, namun tidak ada kelihatan satu orangpun, sampai dia mendengar ada orang mengatakan, bahwa ada pasien di ruangan isolasi jatuh dan telah meninggal dunia.
“Saya sudah feelling itu isteri saya tapi mereka bilang, bukan dia, ” ucap Lumi saat ditemui di RSUD Maria Walanda Maramis karena sedang menunggu hasil swab isterinya untuk menentukan apakah pemakaman sesuai protap atau jenazah bisa dibawa pulang kerumah.
![]() |
Maikel Lumi, suami korban |
Dari keterangan Suami korban, melalui pertemuan pihak rumah sakit, kepolisian dan keluarga, pihak rumah sakit telah mengakui kematian isterinya karena kelalaian dari pihak rumah sakit dan mereka telah meminta maaf.
“Dokter yang menangani Lanny mengakui, kalau dia meninggal karena jatuh. Tadi pihak rumah sakit sudah mengakui dan meminta maaf kepada kami keluarga. Dan siap bertanggung jawab," jelasnya.
Ia manambahkan sudah mendengar sendiri permohonan maaf dari phak RSUD Walanda Maramis. Namun, korban nyawa sudah ada, akibat keteledoran mereka.
Untuk itu, keluarganya korban bakal melaporkan hal tersebut ke kepolisian dan meminta otopsi agar jelas kematian isterinya apakah jatuh atau karena sakit.
Lebih menarik lagi, keluarga korban yang sudah kehilangan orang yang dicintainya, mendapat informasi yang mana dari hasil swab Covid-19, korban dipastikan negatif.
Sangat disesalkan, sampai berita ini naik, Direktur RSUD Maria Walanda Maramis (MWM) tidak bersedia dikonfirmasi wartawan, untuk Undang -undang Keterbukaan Informasi Publik (UU-KIP). (Baker)