Notification

×

Iklan

Pemimpin G20 Sahkan Deklarasi Bali, Ini Poin Penting yang Disepakati

Wednesday, November 16, 2022 | 20:36 WIB Last Updated 2022-11-16T18:56:34Z
Presiden Joko Widodo memimpin sesi terakhir pertemuan KTT G20 Bali di The Apurva Kempinski Bali, Rabu, 16 November 2022. Foto: Istimewa


BALI, Komentar.co -
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali selesai. Para pemimpin negara G20 telah mengesahkan deklarasi Bali 2022.

"Alhamdulillah hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022," kata Jokowi di The Apurva, Bali, Rabu (16/11/2022).

Jokowi mengatakan Indonesia terhormat mendapat amanah memegang presidensi G20. Presidensi G20 Indonesia dimulai dengan harapan untuk berupaya memulihkan ekonomi dunia.

"Presidensi kami dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi," ujarnya seperti dikutip dari detiknews.com.

Jokowi mengatakan tantangan-tantangan baru muncul setelah itu. Tantangan itu tak hanya menghambat pemulihan ekonomi, tapi juga mengancam dunia terjerumus ke krisis yang lebih dalam.

Indonesia pun berusaha untuk mencari solusi atas masalah tersebut selama menjadi ketua G20 2022.

Berikut isi lengkap poin 3 deklarasi pemimpin G20 Bali:

This year, we have also witnessed the war in Ukraine further adversely impact the global economy. There was a discussion on the issue. We reiterated our national positions as expressed in other fora, including the UN Security Council and the UN General Assembly, which, in Resolution No. ES-11/1 dated 2 March 2022, as adopted by majority vote (141 votes for, 5 against, 35 abstentions, 12 absent) deplores in the strongest terms the aggression by the Russian Federation against Ukraine and demands its complete and unconditional withdrawal from the territory of Ukraine. Most members strongly condemned the war in Ukraine and stressed it is causing immense human suffering and exacerbating existing fragilities in the global economy - constraining growth, increasing inflation, disrupting supply chains, heightening energy and food insecurity, and elevating financial stability risks. There were other views and different assessments of the situation and sanctions. Recognizing that the G20 is not the forum to resolve security issues, we acknowledge that security issues can have significant consequences for the global economy.

Terdapat Lima poin yang disepakati Pemimpin negara anggota G20:

Pertama, Anggota G20 akan gesit dan fleksibel dalam menjalankan kebijakan makroekonomi. Para Anggota G20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral serta ketahanan rantai pasokan global. "Kami akan memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang, dengan komitmen bank sentral masing-masing negara untuk mencapai stabilitas harga," demikian bunyi Declaration Leaders.

Kedua, para anggota G20 berkomitmen untuk melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan, dengan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.

Ketiga, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen. "Serta meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, ketahanan pangan dan berkelanjutan, sistem pupuk dan energi."

Keempat, para Anggota G20 akan terus berinvestasi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara berkembang lainnya, melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan. "Kami meminta Multilateral Development Banks untuk memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka, untuk mendukung pencapaian SDGs termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur, dan menanggapi tantangan global."

Terakhir, para anggota G20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs, sehingga tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan. (*/ven)




×
Berita Terbaru Update