Notification

×

Iklan

Gandeng Dinas PPA, APSAI Minut Sosialisasi Pendampingan Korban Trauma Healing

Friday, February 3, 2023 | 14:15 WIB Last Updated 2023-02-04T03:41:12Z



Bakti Sosial APSAI Kabupaten Minahasa Utara. Foto: Istimewa

MINUT, Komentar.co - Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Minahasa Utra peduli kepada kaum anak yang pernah mengalami traumatik dimasa kecilnya.

Setelah dilantik beberapa waktu lalu, APSAI langsung action bersama Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) dengan menggelar Bakti Sosial bersama, di Desa Paniki Baru, Kecamatan Talawaan, Jumat (3/2/2023) pukul 10.00 wita.

Kegiatan sosial untuk anak kali ini dipimpin langsung oleh Ketua APSAI Minut John R D Lausan didampingi isteri tercinta Jofieta Supit yang juga adalah Staf Ahli Bupati Minahasa Utara, dan Kadis PPA Minut Hanny Tambani, Bendahara Umum APSAI Sonny Lembong, ayah dan bunda APSAI Izac Tambani dan isteri.

Di kantor Desa Paniki Baru, tim APSAI dan Dinas PPA Minut disambut Camat Talawaan Alexander Warbung dan Hukumtua Desa Paniki Baru Linda Sandra  Mokalu, jajaran perangkat desa, partisipan dari beberapa siswa/siswi SMA selaku pemandu kegiatan, para orangtua, serta anak masing-masing dari usia 4 (empat), sampai 12 tahun.

Setelah kegiatan dibuka dengan doa bersama, anak-anak diajari lagu-lagu sambil diikuti gerakan.

Kakak-kakak pemandu dan perangkat Desa Paniki Baru dibawah kordinasi Kadis PPA Hanny Tambani, mengelar lomba Tok-tok, dengan ketentuan siapa juara satu,dua dan tiga, akan diberi hadiah.

"Hadiah ini murni berasal dai Tim APSAI Minut. Yang dapat juara satu, dua dan tiga, ada hadiah khusus sesuai tingkatan," beber Hanny Tambani.

Trauma healing akan sulit dihilangkan apabila seseorang mengalaminya. Apalagi kejadiannya dialami sejak masih anak-anak.

Setelah sekira dua jam terkonsentrasi dengan permainan diikuti gerakan, semuaanak-anaksekitar 25 orang, mendapat hadiahmenarik.

Adapun Ketua APSAI John Lausan ketika ditanya apa tujuan dari pendidikan.

'Trauma Healing' dan kenapa malah kepada anak-anak, sepengetahuannya, hal ini merupakan proses penyembuhan pasca trauma yang memungkinkan seseorang untuk melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang suatu kejadian yang pernah dia hadapi atau lalui.

"Trauma adalah reaksi emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, dan bencana alam. Itu tergantung pada metode perawatannya, yaitu penyembuhan trauma atau trauma healing," jelas Lausan.

Semenatra Kadis PPA yang juga mantan Kaban Bappelitbang Minut ini, menambahkan, setelah mengalami salah satu dari peristiwa ini, seseorang  cenderung penuh dengan keterkejutan dan penolakan. Reaksi jangka panjang dapat mencakup emosi yang tidak terduga, kilas balik, hubungan yang tegang, dan bahkan gejala fisik seperti sakit kepala dan mual.

"Hal ini dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang mungkin mengalami kesulitan untuk melanjutkan hidup normalnya, seperti manuaia padamumnya. Jika demikian, mereka harus mencari pengobatan psikologis. Psikolog dapat membantu orang-orang ini menemukan cara konstruktif untuk menangani emosi," urai Hanny sembari menambahkan Trauma Healing ini harus disosialisasikan kepada masyarakat, agar nanti tidakakan membuat penderita berlarut-larut dalam jalani kehidupan tidak normal. (Baker)




×
Berita Terbaru Update