Minsel,- Sejak pekan kemarin, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). BPK pun diharapkan dapat lebih teliti dalam pemeriksaan keuangan negara yang dipertaruhkan untuk kesejahteraan masyarakat ini sehingga tidak terjadi bias atau menjadi alat melegalkan penyelewengan, tetapi justru ada hal-hal yang harus dihindari.
"Pasti masyarakat berharap banyak pada BPK. Sebagai lembaga negara yang ditugaskan melakukan pemeriksaan penggunaan uang negara secara independen. Mereka harus tunjukan sebagai lembaga yang layak menerima kepercayaan. Jangan malah justru berbalik sebagai 'pelindung' pelanggaran," ujar tokoh masyarakat Minsel, Jeffry Hendrik Maramis kepada Komentar.co belum lama ini.
Dia menyorot banyaknya kasus-kasus korupsi di Minsel yang sudah berujung sampai vonis pengadilan. Sayangnya materi dugaan korupsi, justru tidak didapat dari hasil pemeriksaan BPK. Bahkan dari informasi yang diperoleh lewat pemberitaan media, ada kasus korupsi justru sudah lolos dari hasil pemeriksaan.
"Kan seharusnya minimal lebih dari 50 persen temuan korupsi berasal dari temuan BPK. Bukan malah tidak ada temuan BPK yang sampai ke ranah hukum. Contoh saja perkara Paskibraka dan juga tanggul pemecah ombak. Cukup aneh harusnya bila terjadi seperti itu. Makanya kali ini kami mintakan BPK memperlihatkan profesionalitas. Jangan sampai terpengaruh oleh kekuatan politik atau tawaran-tawaran yang dapat mengaburkan hasil pemeriksaan," tekannya.
Dirinya juga memberikan peringatan agar pada penentuan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) jangan 'main mata', terutama menyangkut besaran kerugian, harus benar-benar susai kondisi hasil pekerjaan. Sehingga kalaupun terjadi kerugian negara, dapat diganti sesuai dengan nilai riil bukannya negoisasi yang dapat membuka peluang suap.
"Semoga saja BPK dapat menjalankan tugas dengan sebenar-benarnya. Banyak informasi di media soal dugaan korupsi. Kiranya dapat ditelusuri lebih lanjut. Begitu juga dengan dugaan proyek fisik, bantuan sosial, hibah yang kemungkinan kuat terjadi penyimpangan," beber pria yang digadang-gadang masyarakat Minsel maju di Pilkada tahun 2020 ini. (Meyvo)