
Sulut,- Virus Corona telah menyerang ribuan orang di berbagai negara. Penyebaran virus yang pada awalnya ditemukan di negara China ini diduga berasal dari mengkomsumsi daging hewan kelelawar. Data terbaru, Rabu (12/02/2020) virus corona sudah merengut korban 1.013 orang meninggal dunia dan 42.763 orang terinfeksi, dikutip dari covesia.com.
Menariknya, di Indonesia sendiri, pemerintah belum menyatakan virus yang berasal dari negara tirai bambu itu telah masuk, kendati Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mmbuka akses perdagangan dengan negara berpenduduk terbanyak di dunia ini.
Di Provinsi Sulawesi Utara yang kultur masyarakatnya (Suku Minahasa) konon memiliki banyak kesamaan dengan rakyat Tiongkok (salah satunya hobi makan daging kelelawar), tidak berdampak, bahkan dugaan ini hanya membuat kehebohan sementara.
Pasca pemerintah menutup sementara rute penerbangan domestik Manado-China, maka suasanapun kembali normal bagai tak pernah terjadi apa-apa.
Menanggapi bahaya wabah virus corona yang mematikan, Politisi Deprov Sulut Melky J Pangemanan mengaku tidak gentar. Dirinya meminta pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut sebaiknya melakukan langkah antisipatif terhadap virus yang satu ini.
“Kita harus menyeriusi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan ini. Pemerintah jangan hanya terfokus pada virus Corona, namun mengabaikan wabah DBD yang merupakan penyakit musiman dan telah memakan banyak korban,” tegas Melky Jakhin Pangemanan baru-baru ini.
Komisi IV DPRD Sulut yang berhubungan langsung dengan masalah kesehatan ini juga menyikapi serius hal itu. "Saya minta kepada pihak pemerintah seperti rumah sakit maupun puskesmas, lakukan sosialisasi terhadap langkah-langkah pencegahan penyebaran wabah DBD," pinta Pangemanan.
Lanjut dia, dengan meminimalisir bahkan menghilangkan angka pasien dan korban DBD, itu salah satu agenda yang harus disosialisasi pemerintah.
“Mensosialisasikan ini ke masyarakat kemudian pemerintah melakukan himbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dan kesehatan dimulai dari lingkungan keluarga,” tukas Melky.
Terkait wabah corona dengan isu yang sempat mengancam Sulut, Pangemanan menegaskan, dia dan masyarakat Sulut tidak perlu takut.
"Tanah Sulut yang ditinggalkan oleh para sesepuh dan leluhur, sudah di materai dengan doa. Jadi tidak usah kepikiran dengan endemi virus corona, tapi mari kita waspadai berjangkitnya DBD, itu saja," tukasnya. (Baker)