Minsel,- Diduga penyelewengan dengan cara menjual kembali bantuan pemerintah, dilakukan oleh oknum aparat desa Sondaken, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) berinisial RR. Berdasarkan laporan masyarakat, penyelewengan sudah dilakukan RR sejak 2016 silam. Bahkan sempat dilaporkan ke polisi namun RR melarikan diri dan kasus seperti jalan ditempat, tanpa ada penyelesaian.
Dugaan penyelewengan beragam, Mulai dari perahu, motor laut, bibit, alat pipil sampai dengan bantuan tunai.
"Kami memiliki bukti RR menjual perahu tanpa sepengetahuan dan izin seluruh anggota kelompok. Bukan hanya itu saja, bahkan dia menjual traktor yang seharusnya tidak dapat diperjualbelikan. Begitu juga dengan alat pipil. Hasil penjualan juga digunakan sendiri olehnya," ungkap Willy Mangune, warga Sondaken.
Menurutnya RR cukup sakti, sebab belum juga tersentuh hukum. Dia beralasan RR sempat dilaporkan kemudian lari ke Papua.
Anehnya, setelah balik dari pelarian, kasus 'diam' dan bahkan tetap menjadi aparatur desa. Tidak heran bila ia tetap berulah menyelewengkan bantuan-bantuan kelompok tani.
"Modus dari RR dengan membentuk kelompok tanpa sepengetahuan warga. Dia mengumpulkan KTP kemudian dijadikan dasar pembentukan kelompok tani. Setelah ada bantuan, dia yang ambil. Pernah ada pemeriksaan, ada anggota kelompok yang tidak mengetahui kalau dirinya adalah anggota kelompok," terang Mangune.
Lanjutkan dikatakan Manguaane, RR mengaku hasil penyelewengan bantuan kelompok tidak diterimanya sendiri. Uang hasil penyelewengan mengalir sampai ke 'atas'. Sehingga sampai sekarang RR masih aman. Bahkan terkesan lebih berkuasa dari Kumtua.
"Semoga saja kali ini, pihak kepolisian tidak tinggal diam lagi. Sebab RR sudah sangat meresahkan masyarakat. Apalagi kami menduga penggantian Plt Kumtua atas campur tangannya. Sebab dia seringkali sesumbar di kampung sebagai orang dekatnya bupati," bebernya.
Sementara itu Camat Tatapaan, Melissa Aring ketika dikonfirmasi mengatakan sudah mengecek langsung pada RR. Namun RR membantah telah melakukan penyelewengan.
"Konfirmasi dari yang bersangkutan dia mengatakan tidak betul," jawab Camat singkat. (Meyvo)