Notification

×

Iklan

Bakso dan Nugget Daging Ayam Petelur Afkir jadi Sumber Pendapatan Alternatif

Thursday, September 10, 2020 | 13:12 WIB Last Updated 2021-11-25T14:59:01Z
PKM Fakultas Peternakan Unsrat Tahun 2020 Bersama WKI Jemaat Bukit Moria Rike Kota Manado

Penulis: 
TIM PKM FAKULTAS PETERNAKAN UNSRAT 2020
Dr. Ir. RITA MEILANY TINANGON. MSi
Dr. Ir. SOFI M. SEMBOR, MP

Manado,- Pola hidup yang semakin berkembang dan serba cepat mengakibatkan konsumsi masyarakat berubah pada penyiapan makanan dengan serba siap saji. Optimalisasi pemanfaatan daging ayam dalam pengolahan daging menjadi salah satu alternatif. Peningkatan konsumsi daging dan keinginan pemerintah untuk meningkatkan konsumsi protein hewani asal ternak perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Masyarakat kini sudah menyadari pentingnya mengkonsumsi daging sebagai sumber protein sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya animo masyarakat untuk membeli produk olahan daging seperti bakso, nugget, sosis, dan lain-lain yang siap untuk dikonsumsi.
Namun peningkatan animo masyarakat tersebut diikuti pula oleh kesadaran masyarakat untuk mendapatkan daging dengan mutu yang baik diantaranya memiliki penampakan, warna, aroma, rasa bahkan kandungan protein yang tinggi.

Bakso sangat popular di Indonesia, karena harga dan macam bakso yang sangat bervariasi mampu memenuhi selera dan daya beli berbagai lapisan masyarakat Bakso daging adalah produk makanan berbentuk bulat atau lain, yang diperoleh dari campuran daging ternak (kadar daging minimal 50%) dan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan bahan makanan yang diizinkan.

Permasalahannya, daging ayam petelur afkir kurang disukai oleh konsumen karena memiliki daging yang keras dan alot. Kelompok WKI GMIM Bukit Moria Rike Kolom 28 dan Kolom 29 Kelurahan Tanjung Batu belum mempunyai pemahaman dan pengetahuan bagaimana teknologi pengolahan daging yang berkualitas rendah menjadi suatu produk yang enak dan disukai oleh hampir seluruh masyarakat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka telah dilakukan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) dengan tujuan untuk memberdayakan anggota kelompok agar produktifitas daging ayam petelur afkir yang dapat diolah menjadi suatu produk berupa bakso ayam yang memiliki rasa dan aroma yang enak sekaligus sebagai sumber pendapatan alternatif.

Sasaran adalah anggota kelompok yang ditentukan berdasarkan anggota Wanita Kaum Ibu (WKI) GMIM Bukit Moria Rike Kolom 28 dan Kolom 29 dan masyarakat sekitarnya. Sasaran yang terpilih dibagi menjadi dua kelompok. 
Target luaran yang ingin dicapai pada kegiatan pemberdayaan anggota WKI GMIM Bukit Moria Rike Kolom 28 dan Kolom 29 Kelurahan Tanjung Batu adalah:
(1). Bakso dan nugget daging ayam petelur afkir terhadap kelompok WKI Bukit Moria Rike Kolom 28 dan Kolom 29 Kelurahan Tanjung Batu

(2). Alat dan bahan yang digunakan dalam pengolahan bakso dan nugget ayam 

(3).Pelatihan teknologi pengolahan hasil ternak
 berdasarkan permasalahan prioritas Kelompok WKI GMIM Bukit Moria Rike Kolom 28 dan Kolom 29 Kelurahan Tanjung Batu maka diperlukan pemberdayaan terhadap kelompok tersebut.

Pemberdayaan untuk menangani beberapa masalah prioritas dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode penyuluhan dan pelatihan/demonstrasi.

Para ibu-ibu anggota kelompok terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan dan demonstrasi yang dilakukan oleh para dosen serta Tim dari Fakultas Peternakan Unsrat.
Dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah tersedia, para ibu anggota kelompok  mencoba membuat nugget dan bakso sendiri dengan didampingi oleh Tim.  Selain itu juga sudah disediakan tester bakso dan nugget yang sudah jadi untuk dicoba oleh para anggota kelompok.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat terutama ibu-ibu dapat menambah sumber pendapatan lain untuk menunjang kebutuhan keluarga.

Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini dilakukan sesuai protap Covid-19 yang dianjurkan pemerintah. (*)



×
Berita Terbaru Update