"Entah kemana dana Damijanya, yang pasti jalan yang sudah dibuat begitu baik, lebar, tapi dibiarkan ditumbuhi rerumputan," sesal Kumtua Makaĺisung Steven Tumilantow, Jumat (04/06/21).
Sesuai agenda kegiatan resmi Bupati dan Wakil Bupati Minut Jòune JE Ganda SE - Kevin William Lotulung SH. MH (JG-KWL) dalam tajuk Jumpa JGKWL (Jumat Giat Jaga Kebersihan Wilayah Lingkungan), maka Pemdes, BPD dan masyarakat Makalisung pun melanjutkan kerja bakti membersihkan rumput dan pepohonan yang menutupi ruas jalan provinsi,.antara Desa Waleo dan Desa Makalisung.
"Bulan lalu sudah kami bersihkan secara manual, tapi karena hanya kerja bakti, mau tidak mau kami hanya melakukan semampu kami (sepanjang 1 kilometer) dan jika ada waktu saja," ujarnya.
Pihaknya sangat menyesalkan sikap dari pihak PU PR Provinsi Sulut terkait tindak lanjut daripada pembersihan rerumputan penutup jalan tersebut.
Pasalnya, mereka hanya turun melanjutkan sisa pekerjaan masyarakat, itupun terkesan asal‐asalan, dan diduga kuat, pekerjaan tidak sampai 1 kilometer.
"Mereka bekerja sesuka hati mereka. Rerumputan yang dipotong tidak diangkut keluar daru ruas jalan, malah dibiarkan menutupi jalan seperti tak ada perubahan. Dimana rasa tanggungjawab mereka terhadap aset daerah, atau memang sengaja agar angka kecelakaan bertambah?," tukas Tumilantow kesal.
Dia berharap, Pemprov Sulut mengevaluasi pihak terkait pemèliharaan jalan ini, mengingat jalan ini adalah sarana transportasi darat satu-sarunya yang dipakai masyarakat Desa Makalisung Minut dan Makalisung Minahasa untuk berdaģang di Pasar Kema, atau urusan ke Pemkab Minut.
"Selain Pemprov, DPRD Provinsi Sulut juga harus memposting anggaran berupa Dana Damija (Daerah Milik Jalan), supaya jalan ini bisa awet terpelihara dalam jangka waktu lama. Semoga harapan kami ini terwujud," tandas Steven. (Baker)