Notification

×

Iklan

2022 Penjaringan Dimulai, Bupati Joune Ganda Kedapatan Pakai 'Kuning'... Ada Apakah?

Saturday, September 11, 2021 | 21:21 WIB Last Updated 2021-09-14T08:21:08Z

 


MINUT, Komentar.co - Bupati Minahasa Utara Joune J.E. Ganda, SE (JG) kepergok  mengenakan jaket berwarna kuning, di Jakarta belum lama ini.

Tak pelak hal ini otomatis melahirkan spekulasi opini politik untuk bupati enerjik berkacamata tersebut. Pasalnya,. tahun depan (2022) sudah akan masuk ke tahap penjaringan calon kepala daerah.

Sementara, Joune Ganda merupakan bupati kader (Wakil Ketua PDIP) Sulut, dan bupati terpilih dari partai PDIP.

Menepis spekulasi dan dugaan atas fenomena 'Kuning' itu, begini kata JG soal ia mengenakan jaket kuning.

"Ini tidak ada urusan dengan dunia perpolitikan. Ini seragam Almamater untuk seorang mahasiswa pascasarjana," tutur Joune Ganda.

Kepada masyarakat Sulut/Minut, Bupati Minut pasangan Wakil Bupati Kevin William Lotulung ini menambahkan, jangan salah, paham, sebab dirinya baru saja lolos test sebagai mahasiswa pascasarjana.

"Saya baru saja lolos uji kepatutan menjadi Mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Nah, kebetulan saya diundang khusus untuk menerima jaket kuning simbol almamater UI,” ungkap Joune sambil tertawa.

Ini, lanjut JG, harus dijelaskan supaya tidak salah menilai atau menduga-duga.

"Jadi kita harus dapat membedakan tampilan seorang pejabat, apakah dalam suasana tampil sebagai sebagai mahasiswa dan sebagai politisi tampilannya tentu saja berbeda," bebernya.

Apabila tampil sebagai seorang politisi, menurut Joune, tentu saja dia pakai merah.

“Dan itu jelas skali, saya kan banteng sejati, merah darahku merah partaiku,” tukasnya.

Diketahui, akhir-akhir ini Joune Ganda memang punya kesibukan sebagai mahasiswa pascasarjana di tiga universitas negeri, yaitu Universitas Manado (Unima), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Samratulangi (Unsrat).

“Jadi saya juga punya jaket almamater Unsrat warna abu-abu dan Unima warna biru,” urai JG dengan wajah serius.

Di UNIMA Joune sendiri memilih jurusan Administrasi Pemerintahan, Unsrat ia memilih Program Study Manajemen, sedangkan untuk UI dirinya memilih Program Study Kajian Pengembangan Perkotaan.

"Kalau masalah absensi sebagai mahasiswa pascasarjana di tiga universitas negeri sekaligus, maaf karena ini bersifat pribadi saja. Yang jelas saya ingin tambah-tambah ilmu pengetahuan. Bukan tambah-tambah gelar,” katanya.

Ia juga berharap, warga Minahasa Utara memiliki semangat pendidikan seumur hidup, apalagi umur dan fisik masih menunjang.

“Pendidikan tidak mengenal usia, tua muda dapat menambah ilmu pengetahuan yang terus berkembang, mari kita timba ilmu unruk bekali kehidupan kita selama kita hidup di dunia ini” tandasnya. (Baker)





×
Berita Terbaru Update