Notification

×

Iklan

KKR Pra Natal Penginjilan Jalanan Fire of Christ dan Anker di TKB Getarkan Hati Ratusan Preman

Sunday, November 28, 2021 | 04:07 WIB Last Updated 2021-11-29T15:32:54Z


MANADO, Komentar.co - Kalau orang-orang diluar sana menyebut orang Manado hebat dalam hampir segala hal, itu tak dapat dipungkiri. Dalam hal mentalitas, karakter dan nyali, orang Manado sudah membuktikan dimana saja mereka berada, pasti namanya menjulang karena berani.

Terbukti, dari zaman Presiden Soekarno, sampai zaman Presiden Jokowi, perantau asal Manado tak bisa dipandang sebelah mata oleh suku manapun di perantauan.

Di dunia gengster, dunia premanisme, dimana-mana orang Manado pasti ada, sehingga tak usah ragu dengan jati diri orang Provinsi Sulaweai Utara oleh jawara-jawara dunia buas ini.

Setelah sekian tahun suasana mulai kondusif, akhir-akhir ini, Kota Manado kembali digemparkan oleh kemunculan para mantan preman dan mantan narapidana yang terinformasi sudah tidak aktif di dunia gelap dengan berbagai alasan.

Marthen Ungke alias 'Si Pitung Karombasan' yang dimasa jayanya terkenal sebagai pelanggar hukum yang ringan tangan dengan kriminalitas, setelah sempat tak terdengar sepak terjangnya, memasuki pertengahan tahun 2021, nama sang Harimau Porodisa (Talaud) ini mulai menghiasi sosial media (sosmed) bahkan pemberitaan.

Marthen yang dulu dikenal selalu menyelipkan senjata tajam dipinggangnya, saat dipergoki beberapa waktu lalu, tampak begitu lantang berkoar, berteriak histeris di beberapa tempat, disaksikan banyak orang, namun semua terpaku, terdiam, bahkan tertunduk melebihi ketakutan masyarakat saat melihat 'Si Pitung Karombasan' itu dipuncak ketenarannya sebagai residivis kambuhan dulu.

Tak puas dengan aksinya dari lorong ke lorong, Marthen yang didorong isteri dan teman-temanya terus membangun kominikasi dengan beberapa sesama mantan penjahat, untuk kembali menggoyang Provinsi Sulawesi Utata.
Alhasil, Sabtu (27/11/2021), bertempat di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Pusat Kota Manado, Si Pitung dan kumpulan mantan preman se-Sulut berhimpun dalam komunitas FOC dan ANKER menggoyang Sulut.

Namun jangan salah, Marthen bukan preman lagi, karena dia yang sekarang tampil bukan dengan budaya lama yang identik dengan minuman keras, senjata tajam dan kriminalitas, namun sebaliknya malah kian rutin dalam gelaran ibadah, yakni Ibadah Pra Natal masal.

Teristimewa lagi, kegiatan rohani akbar ini dihadiri para eks preman ternama dari berbagai penjuru bumi nyiur melambai ini.

Selain Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kota Manado, Sammy Kaawoan, tampak hadir para preman senior seperti Buang Seke, Buang Pesik, Farry Malonda, Ruddy Tendean, Audy Malonda, Odyx Tendean, Brammy Kokali, Bo Fiesta, dan puluhan mantan jawara lainnya.

Dalam kesaksiannya dihadapan ratusan massa, Marthen Ungke mengaku sangat malu jika mengingat masa lalunya yang kelam. "Setelah kenal Tuhan, mendadak saya jadi malu, tidak bangga dengan hidup lama saya yang sering terlibat beberapa kejahatan seperti memukul orang, menikam, sex bebas, menjual perempuan, mabuk-mabukan, narkoba, bahkàn membunuh orang," ujar pria berwajah sangar dihiasi tatto itu.
Setelah memilih mengejar kasih Tuhan, lanjut Marthen, dirinya merasa begitu tenang, nyaman dan sangat damai. "Terima kasih Tuhan, saya masih diberi kesempatan. Ternyata saya dulu hanya seperti sehelai daun kering yang tak berarti apa-apa saat dipermainkan angin sampai membusuk ditelan bumi. Sekarang saya bangga ketika Tuhan ubahkan hidup saya dari gelap ke terang yang dikendaki-Nya. Mari teman-teman kita layani Tuhan, agar kelak dipersidangan abadi, Tuhan tidak malu mengakui kalau kita ini adalah anak-anaknya," terang suami tercinta dari Christina Roeroe itu dalam kesaksiannya.

Dalam rangkaian ibadah yang dipimpin Gembala PS Michael Ponelo dari Jakarta yang juga mantan preman ini berkhotbah tentang karya Kristus menekankan agar setiap manusia hidup dalam pertobatan. “Karya Kristus sudah menyelamatkan kita semua, kita hidup karena kasih Yesus Tuhan. Karya penebusan ditombak di kayu salib adalah karya Kristus yang sempurna dalam melawan kuasa iblis, dan kita saat ini sudah lepas dari semua kutukan. Tuhan kita Yesus mencintai anak-anaknya, dan kita adalah anak kerajaan Allah," akunya.

Dengan tegas Ponelo menjabarkan firman Allah itu akan terus hidup sampai akhir yang tak berkesudahan, sebab Firman Tuhan adalah jalan dimana kita hidup didunia untuk hidup kekal dan tinggal bersama Allah. "Hidup kudus akan membawa banyak mujizat untuk diberitakan kepada kaum yang lain, bahwa kita adalah benar anak raja, kita adalah anak Daud yang dimateraikan dan dipersiapkan untuk hidup di surga,“ urai Ponelo.
Harapan dia, semua mantan preman yang hadir, untuk mleepaskan cara mendapatkan sesuatu, dengan cara yang tidak baik, karena hal itu akan melukai hati Kristus. “Tuhan Yesus pasti akan menangis melihat kita hidup arogan dan selalu merugikan orang lain. Stop pungli, stop mencuri, stop korupsi, stop melakukan dosa. Karya penebusan sudah Tuhan Yesus bayar dikayu salib, ditombak, dipaku, apakah ini belum cukup yang dilakukan Tuhan karena dosa kita," tegas Ponelo.

Ketua panitia Christin Roeroe di akhir ibadah Pra Natal ini memberikan apresiasi kepada banyak pihak yang sudah membantu sehingga acara ibadah ini terselenggara.

Berkolaborasi dengan organisasi perempuan tangguh yaitu Ester Ester FOC Anker, Roeroe mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh hadirin sehingga kegiatan berskala raksasa ini dapat dimulai dan diakhiri dengan baik. ”Mari kita yakini bahwa semua suksea ini adalah berkat perkenan dan lindungan Tuhan. Mewakili seluruh jajaran dan crew yang ada, kami ucapkan terima kasih untuk Pendeta Michael Ponelo yang sudah memberikan siraman dan penguatan rohani, Pemkot Manado yang diwakili Kadis Sosial Sammy Kaawoan dan Kadis DLH, Gembala Sidang GBI Ibu Lenny Watoke, Anggota DPRD Kota Manado Pak Tito dan rekan lainnya," sebutnya.
Lebih jauh disebutkan Christina, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Nolin Pelealu Paat, Kepala Lingkungan ll Sario, Bank Sulutgo, Ibu Walikota Manado, Michael Damapolii, Ester FOC Anker dan pengurus FOC Anker, Bapak Phillip Teddy Anker Jakarta,Ketua Komunitas NLC Bpk Osi Kaloh, Bpk Alain Yusuf Mandagi Oktavianus Karlos Martin Donggala, TMcom.

"Bersama Pemerintah juga, mari kita tetap jaga kondusifitas bumi Malesung ini, sembari tetap mengedepankan Prokes Covid-19, agar kita dapat membasmi perkembangan pandemi covid 19 yang sempat merobek kehidupan dan perekonomian di bumi ini," tandas Roeroe. (Baker)










×
Berita Terbaru Update