Notification

×

Iklan

PDAM Minut Terus Berbenah, LAKP2N Apresiasi Langkah Roland Maringka

Wednesday, October 12, 2022 | 22:18 WIB Last Updated 2022-10-13T07:29:37Z



PDAM Minahasa Utara

MINUT, Komentar.co -
Lembaga Anti Korupsi Pemerhati Pembangunan Nasional Republik Indonesia (LAKP2N RI) memberi apresiasi atas langkah dan upaya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang terus berbenah melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada masyakarakat.

"Saya anggap PDAM Minahasa Utara (Minur, red) itu adalah sebuah kapal perang tua yang rusak disana-sini akibat melalui pertempuran hebat, sementara pertempuran masih berlangsung dan PDAM justeru berada digaris depan," ujar Rukminto Rakhman Kordinator Investigasi Lembaga Anti Korupsi - Pemerhati Pembangunan Nasional Republik Indonesia (LAK-P2N RI).

Bahkan, katanya, sebagai salah BUMD yang menjadi pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), PDAM Minut khususnya, setiap dipimpin oleh kepala daerah yang baru, PDAM pasti terdampak juga.

"Keputusan Bupati Joune Ganda mempercayakan PDAM dipimpin Roland Maringka, sangat tepat. Sebab Roland adalah seorang pekerja keras dan punya pengalaman dalam manajemen dan administrasi sebuah perusahaan maupun organisasi," ujar aktivis Minut yang dikenal vokal itu.

Ketika jeratan hukum sedang gencar-gencarnya membidik dan memenjarakan para pemimpin PDAM di dibeberapa daerah lainnya, PDAM Minut justeru mencatat sejarah yang harus diteladani instansi lain dalam 'Kabinet' JG- KWL (Sebutan untuk Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung).

Diketahui, beberapa waktu lalu PDAM Minut, harus maju ke meja hijau menghadiri gugatan masyarakat Desa Batu, Kecamatan Likupang Selatan, akibat menduduki lahan milik warga dan penggugatpun menang sehingga Pemkab Minut melalui PDAM terancam kehilangan aset dan harus membayar denda.

Atas peristiwa itu, Direktur PDAM Minut Roland Maringka pun bangkit, dan melakukan upaya hukum.

Alhasil, selain Pemkab Minut tidak jadi kehilangan aset, muka dan nama baik Pemkab dan PDAM Minut juga selamat karena upaya hukum Roland Maringka, menang.

"Selain sulit, upaya hukum yang dilakukan dia itu tidak mudah, itu sebabnya saya katakan, keputusan Bupati Minut memberi jabatan direktur kepada Roland itu adalah keputusan yang tepat," tukas aktivis yang juga dikenal getol memerangi korupsi ini.

Dikatakan Rukminto, LAKP2N menyanjung kinerja Direktur PDAM Roland Maringka, sangat beralasan.

"Kami punya data. Siapa tidak beres, kami kritik, supaya praktik korupsi yang berpotensi merugikan uang negara tidak berkesinambungan di Kabupaten Minahasa Utara ini," tegas Rakhman yang juga pentolan Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) Sulut itu.

Berdasarkan hasil investigasi LAKP2N, di temukan pemeriksaan BPKP Tahun Buku 2020, Tingkat Kesehatan PDAM mendapatkan nilai 2,25 (Kategori Kurang Sehat), Saat Direktur Rooroh menjabat.

Sepeninggal Rooroh, Pemeriksaan BPKP Tahun Buku 2021 saat itu Pjs Direktur Patrice Tamengkel, tetap PDAM tidak mengalami perubahan siknifikan.

Kemudian diteruskan oleh Pjs Allan Mingkid, tingkat 'Kesehatan' PDAM Minut lebih menurun drastis dengan nilai 1,84 dan tergolong "Sakit" berdasarkan indikator Kementrian PUPR.

"Harusnya saat dijabat seorang Asisten 2, PDAM dapat alami peningkatan, tapi sayangnya tidak. Jika ada ibarat lain, saya sebut PDAM adalah seorang ibu menyusui yang sedang sakit-sakitan. Pasalnya, PDAM harus mensuplay air kepada masyarakat pelangganya, dengan peralatan dan anggaran apa adanya.

Tak mau tersandung masalah hukum dalam pengaturan keuangan, LAK-P2N juga mendapati sistem Keuangan PDAM Minut sudah dirubah.

"Keuangan mereka tidak lagi ke Kas Bendahara, namun langsung ke Rekening Bank. Artinya, untuk konsumen yang mau Pasang Instalasi Baru, harus di setor sendiri oleh calon pelanggan ke Bank Sulut. Jadi PDAM tidak lagi memegang uang kas secara tunai. Itu hebat, saya yakin pada pemeriksaan BPKP 2022, PDAM Minut bakal sembuh dari sakit," puji Roland.

Seiring waktu perjalan, konsumen PDAM Minut kian bertambah, kebutuhan air bersih semakin meningkat agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen, PDAM Minut dengan peralatan penunjang yang lama pun terus berbenah.

Dan disinilah kualitas seorang Roland Maringka kembali diuji, sejauh mana kemampuannya memegang kendali PDAM Minahasa Utara.

Ketika masyarakat Kelurahan Airmadidi Bawah berkoar di sosial media karena beberapa hari terakhir kekurangan pasokan air PDAM Minut.

LSM LAP-P2N pun mulai lakukan investigasi untuk mengungkap dan menjawab apa penyebabnya, dan mencari solusi untuk mengatasi keluhan masyarakat.

Selasa (12/10/2022) tim LAJP2N mencoba menemui Direktur PDAM Minut Roland Maringka, dan tak mendapati Direktur PDAM dikantornya.

tim LAK-P2N mencari informasi keberadaannya. Pukul 12.00.wita, Roland Maringka kedapatan sedang memantau para pekerja teknis yang sedang memperbaiki pompa penyedot air yang rusak.

Sesuai keterangan para teknisi, terungkap yang mana beberapa bagian dari mesin-mesin yang ada ternyata mengalami kerusakan serius.

"Satu pompa yang nama elektroniknya disebut Elektromotor 35 KVA, beberapa hari lalu  hangus, jadi suplay air terganggu," jelas salah satu mekanik yang enggan namanya disebutkan.

Setelah berkomunikasi dengan para teknisi, Roland Maringka menjelaskan penyebab kerusakan dan cara pihaknya tetap lakukan pelayanan menyediakan air bagi konsumen.

"Ya memang kerusakan ini sangat mengganggu sebab volume air yang kita suplay ke masyarakat otomatis berkurang. Itulah sebabnya di beberapa tempat, mengalami gangguan," aku Roland kepada tim LAK-P2N.

Adapun penyebab kerusakan Elektromotor 35 KVA hangus, katanya yakitu akibat pasokan listrik yang tidak stabil.

"Disamping listrik tidak stabil karena menyala-padam, dampaknya sangat besar pada mesin-meain ini, ditambah usia mesin yang intensitas pemakaiannya besar, kerusakan tak dapat kita hindari," beber mantan orang kepercayaan  PT PLN Persero untuk mengelola PLN se Minut.

Untuk mengatasi maslaah kebutuhan air bagi masyarakat tidak boleh berhenti, maka sambil memperbaiki mesin yang rusak, pihaknya melalukan penyediaan air secara bergilir di jam-jam atau hari tertentu.

"Itu jalan terbaik satu-satunya, sambil kita menunggu perbaikan Elektromotor 35 KVA ini selesai diperbaiki, sambil kami membuka layanan untuk konsumen yang butuh ketersediaan air pada waktu-waktu tertentu, misalnya pelanggan yang areanya sedang mengalami pemadaman, padahal mereka sangat butih air, maka kami akan carikan solusinya," ungkap Maringka. (Baker)






×
Berita Terbaru Update