Notification

×

Iklan

Warga Minut Heboh, Ada Jasad Ditemukan di DAS Desa Kokoleh II

Tuesday, December 6, 2022 | 23:57 WIB Last Updated 2022-12-07T12:37:48Z

Kondisi Jasad saat ditemukan didaerah aliran sungai Desa Kokole II, Minut. Foto: Istimewa

MINUT, Komentar.co - Ketenangan masyarakat Desa Kokoleh II, Kecamatan Likupang Selatan (Liksel) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mendadak gempar oleh penemuan jasad manusia di daerah aliran sungai Desa Kokole II, sekira pukul 14.15 Wita, Selasa (06/12/2022).

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata sosok mayat tersebut adalah Meiyer Lontoh, 68 tahun, masyarakat Desa Lumpias, Jaga VI Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

Saat mengidentifikasi jasad pria pincang memakai tongkat yang ditemukan tergantung ditepian sungai akibat derasnya air sungai yang naik cukup tinggi beberapa waktu lalu, di lokasi penemuan jasad korban sudah hadir para saksi resmi. 

Proses evakuasi jasad. Foto: Istimewa

Adapun saksi-saksi tersebut yaitu;

Kapolsek Likupang Iptu Manase Sasikome, Babinsa Koramil 1310-04/Dimembe Serka Herad Wadudi, Babinsa Koramil 1310-03/Likupang Sertu Royke Rasu, Hukumtua Desa Kokole II Adry A Logio bersama perangkatnya, Hukum Tua Desa Lumpias Konitje Pongajow dan perangkat, Tim Basarnas Kabupaten Minut, sebagian masyarakat kedua desa.

Menurut keterangan saksi satu, Adam Fani Umar (42) warga Desa Kokoleh II Jaga III, hari ini (Selasa 06/12/2022 sekitar pukul 13.55 wita, dia dan anaknya Armando Janwar (10), turun memancing ikan di sungai.

Dilokasi tiba-tiba anaknya melihat ada mayat yang tergantung di pohon bambu. Ayah dan anak itu membatalkan niatnya memancing, dan langsung menuju ke kantor Hukum tua Desa Kokole dan melaporkan apa yang telah mereka lihat.

Foto: Istimewa

Sedangkan dari keterangan saksi kedua Adry A.Logio (39) Hukum Tua Desa Kokoleh II, saat itu ia sedang berada di kantor desa, tiba-tiba datang saksi satu Adam Fani Umar dan anak laki-lakinya mengaku melihat sesosok mayat yang sudah dalam keadaan membusuk tergantung di pohon bambu pinggiran sungai.

"Waktu itu pukul 14.35 Wita, saya langsung mengarahkan perangkat desa dan sebagian masyarakat, menuju ke tempat kejadian sambil berkordinasi dengan Babinsa Sertu Royke Rasu dan anggota Polres Minut Briptu Novlin Sujudi, dan sampaikan bahwa ada temuan jenasah disini," bebernya.

Beberapa saat muncul Personil Polsek Likupang dipimpin langsung Kapolsek Iptu Manase Sasikome dan Babinsa Koramil 1310-03/Likupang Sertu Royke Rasu kelokasi dan setelah semua sepakat, maka dilakukanlah evakuasi jenazah ke Puskesmas Kokole dengan maksud akan dilakukan Outopsi, sambil menunggu pihak kekuarga.

Foto: Istimewa

"Sekitar Pukul 18.30 Wita, muncul keluarga korban dan membenarkan kalau korban memang benar Meyer Lonto yang selama ini di nyatakan hilang, dan itu berdasarkan pada tanda-tanda yang terdapat pada jenasah Korban, di antaranya Jenis Tato dan pakaian yang sering di gunakan korban," tutur Kapolsek Iptu Manase Sasikome dibenarkan Hukumtua Kokoleh II, Adry A.Logio.

Oleh keterangan keluarga korban dihadapan semua yang hadir, setelah semua sepakat Kapolsek Iptu Manase Sasikome langsung memimpin jajarannya dan Babinsa terkait, mengantar jenasah korban kerumah duka Keluarga Matindas-Rotinsu di Desa Lumpias jaga I Kecamatan Dimembe.

"Dirumah duka jasad korban langsung dimasukkan dalam peti, ibadah singkat pun dilakukan oleh masyarakat. Kita juga disaksikan pemwrintah desa dan leluarga korban langsung lakukan penanda tanganan penolakan outopsi dari pihak keluarga," pungkas Kapolsek.

Usai ibadah singkat, oleh pemerintah desa, masyarakat dan keluarga, jenasah di bawah menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Lumpias untuk di makamkan.

Sesuai keterangan warga dan pemerintah setempat, korban meninggal dunia akibat posisi rumah korban berada di pinggiran sungai.

Saat Korban melakukan aktivitas, kemungkinan Korban mengalami pusing dan pingsan, untuk sementara tidak ada masyarakat yang melihat, mengingat Kondisi cuaca hujan yang sangat deras korban terseret arus air sungai.

Korban dinyatakan hilang sejak tanggal 1 November 2022 oleh pihak keluarga dan pemerintah setempat, dan sudah ada upaya pencarian yang dilakukan oleh pihak masyarakat, Pemerintah Desa dan gabungan Personil TNI-POLRI serta Basarnas.

"Kegiatan outopsi tidak dilaksanakan, karena dari pihak keluarga sudah menerima proses kematian korban, dan di adakan penandatanganan penolakan outopsi dari pihak keluarga," jelas Hukum Tua Desa Lumpias Konitje Pongajow. (Baker)




×
Berita Terbaru Update