Notification

×

Iklan

Komunitas MINAHASALAND Bantu Opa Tulung Sigar Lansia Mantan PERMESTA

Sunday, February 5, 2023 | 16:50 WIB Last Updated 2023-02-06T03:38:35Z

Opa Tulung Sigar saat ditemui Komunitas MINAHASALAND.

MANADO, Komentar.co -
Komunitas MINAHASALAND menggelar aksi peduli sesama dengan membantu Opa Tulung Sigar (84), Lansia (Lanjut Usia) yang hidup sebatang kara di Kota Manado.

Aksi kemanusiaan dari bagian kelompok kecil orang Minahasa ini merupakan implementasi dari semboyan Pahlawan Nasional Sam Ratulangi yaitu 'Si Tou Timou Tumou Tou'.

Anggota Komunitas MINAHASALAND, Petu Sorongan menyampaikan, pada hari Kamis 2 Februari 2023, mereka telah menyalurkan bantuan seadanya, untuk lansia bernama Opa Tulung Sigar yang tinggal sendiri dalam sebuah pondok disalah satu lahan perkebunan warga Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget, Kota Manado yang berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara.

"Awalnya kami pikir Opa ini hanya lansia seperti orangtua pada umumnya. Namun ketika tiba ditepat tinggalnya, hati kami begitu terharu melihat langsung keadaan dan keberadaanya, dia butuh banyak bantuan," kata Sorongan, Minggu (5/2/2023).

Saat ditemui, lanjut Sorongan, Opa Sigar hanya meminta bantuan alat untuk bekerja dikebun berupa parang atau cangkul saja.

"Bantu akang jo peda atau pacol for kita mo se bersih ini pinggiran rumah, supaya rumpu nda maso (bantu beri saya parang atau cangkul saja untuk saya pakai membersihkan pingiran rumah agar rumput tidak menjalar masuk)," pintanya dengan dialeg berlogat kental Manado.

Terpantau pondok yang sudah lebih dari dua (2) tahun ditempati Lansia ini, sangat tak pantas untuk dihuni. Pasalnya, tempat tinggal ini hanya berupa tiang kayu dan atap tanpa dinding.

Sementara dimalam hari, dingin menusuk tulang, suasana gelap gulita tanpa ada lampu penerangan, baik listrik maupun lampu minyak, ditambah teror rerumputan tumbuh subur, secara pasti akan merayap menutupi tempat tinggal belum lagi ancaman hewan liar yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan Opa Sigar ini.

Mirisnya lagi, untuk air bersih untuk mandi dan memasak di tungku (tanpa kompor) saja Opa Sigar harus berjalan kurang lebih 100 meter, agar dapat menimba air disumur milik warga.

Kepada Komunitas MINAHASALAND Opa Sigar berkisah, jika dirinya memiliki dua (2) orang anak, tapi sayang sekali, yang satu sudah meninggal tahun 2022 silam.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Ia mengaku dibantu warga sekitar.

"Anaknya yang satu lagi masih ada. Namun anaknya sudah mengusir dia dari rumah, mencaci-maki bahkan memukuli dia, sehingga Opa Sigar memilih menyendiri diperkebunan ini sekitar dua (2) tahun menjalani masa senjanya yang pahit ini," ucap salah satu warga yang mengetahui peristiwa sehinga lelaki tua ini memilih hidup sendiri saja.

Tinggal seorang diri tanpa bantuan dan perhatian keluarga, tentu saja dapat kita bayangkan, darimana lansia ini mengisi perutnya sehari-hari.

Padahal dimasa mudanya Opa Sigar ternyata adalah salah satu Anggota Peemesta (Perjuagan Semesta) Sulawesi Utara.

Maka dengan upaya sendiri, Komunitas MINAHASALAND spontan tergerak hati mengulurkan tangan membantu Opa Sigar.

Mereka juga membawa beberapa bahan kayu dan kebutuhan hidup lainnya, tak lupa membuatkan tempat tidur yang layak, membangun dinding dan beberapa renovasi seadanya, serta membersihkan area sekitar pondok tersebut agar rerumputan tidak merambat masuk ke 'Istana Mungil' Lansia yang tetap optimis berjuang menapaki hari-hari masa tuanya.

"Senyum bahagia Opa Tulung Sigar, membuat kami bahagia, namun airmata haru ini tak mungkin kami sembunyikan sebagai sesama manusia, dan sesama lelaki, yang dikemudian hari juga akan mengalami masa tua. Semoga anak-cucu kami tidak akan memperlakukan kami seperti yang dialami Opa Sigar," sebut Petu Sorongan dengan mata berkaca-kaca.

Komumitas MINAHASALAND berharap, Pemerintah memperhatikan hal-hal seperti ini, baik Eksekutif dan Legislatif, di bagian Kesra, Dinas Sosial, boleh menggaris bawahi hal-hal seperti ini, sebab tidak ada manusia yang ingin hidup seperti Opa Sigar ini dimasa tuanya.

Tak menutup kemungkinan, masih banyak Opa Tulung Sigar lain di Tanah Malesung (Slawesi Utara) ini yang butuh  uluran tangan pemerintah.

"Semampu kami, maka kami akan terus membantu omgtua ini. Makanya kami berharap, jika ada dermawan yang punya berkat lebih, sisihkan sedikit berkat anda untuk membantu Opa Tulung Sigar. Sebagai orang beragama, kami yakin dan percaya, upahmu besar di surga," tutup Sorongan. (Baker)




×
Berita Terbaru Update