Minahasa Utara - Keindahan dan kecantikan alam yang Tuhan hadiahkan untuk Kabupaten Minahasa Utara, sungguh luar biasa. Baik udara, darat dan laut, jika dipandang dari kejauhan, Kabupaten Minahasa Utara dengan 10 kecamatan dan 125 desa plus 6 kelurahan, bagaikan tumpukan emas, permata serta mutu manikam yang menjanjikan suatu keindahan sehingga membuat siapa saja yang datang, akan tercengang dan selalu rindu untuk kembali.
Dilihat dari udara, para penerjun seperti paralayang, atau memakai Drone semua terkagum-kagum atas hasil visualisasi keindahan dan panorama alam Kabupaten Minahasa Utara.
Jika dilihat dari daratan, tak ada keraguan bagi para pengunjung baik Wisatawan Mancanegara (wisman) maupun wisatawan lokal untuk tidak ketagihan berkunjung ke Minut nan cantik ini. Baik pemandangañ air terjun, sungai tebing dan pegunungan yang masih cantik alami, maupun dinamika masyarakat dengan berbagai sajian khas masing-masing desa... Minut sangan indah dan cantik rupawan.
Apalagi dari sektor maritim alias objek lautan dan pantai, baik dari pesisir sampai ke dasar laut.
Tanaman Bakau yang subur memagari khatulistiwa, pasir putih menghampar, batu karang berdiri kokoh menghadang memecah gulungan ombak sehingga melahirkan fenomena alam bak sebuah lukisan maha karya sang maestro, sulit disaingi daerah lain.
Belum lagi suasana dasar laut Minut yang meruoakan untaian gugusan Bunaken, Siladen yang terangkai anggun menawan dari pesisir Mantehage Kecamatan Wori, pulau-pulau besar dan kecil baik berpenghini dan tidak, sampai ke Pulau Komang di Kecamatan Likupang Timur.
Secara geografis, Kabupaten Minahasa Utara memiliki 57 pulau yang masing-pasing panoramanya memiliki ciri khas berbeda, ternyata belum membuat Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Pemkab Minut) berpuas diri.
"Kita baru mulai, Minut baru bangun dari tidur, nd wajib berbenah supaya berada dipuncak gerbang pariwisata," kata Kadis Pariwisata Minut Dra Femmy Pangkerego.
Menurut Femmy Pangkerego sang punggawa Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Kabupaten Minahasa Utara ini, semua yang ada belum membuat hati pasangan Bupati Joume J E Ganda SE MM MAP MSi - Kevin William Lotulung SH. MH atau JG-KWL berpuas diri.
"Kita masih harus banyak berbenah, karena sebuah daerah yang sedang membangun dan berbenah, butuh pelatihan dan stratehi untuk sebuah koplititas yang mapan," tutup JG-KWL melalui Femmy Pangkerego.
Dari sekian produk dan program yang ditelurkan Pemkab Minut, kali ini Dispar Minut merilis sebuah program yang wajib dimatangkan, yaitu Pelatihan Keamanan di Destinasi Pariwisata.
Pelaksanaan kegiatan dihelat tanggal 11, 12, dan 13 Mei 2023 ini, berlangsung di Cocotinos resort Desa Kima Bajo Kecamatan Wori.
Pelatihan keamanan dan keselamatan dihadiri apar perwakilan masing-masing desa yaitu dari Desa Marinsow, Desa Pulisan, Desa Budo, Desa Tiwoho dan beberapa desa lainnya yang digembleng selama 3 hari.
Hari pertama, setelah diregistrasi, peserta sebanyak empatpuluh (40) orang dimateri oleh panitia dan Kadis Pariwisata Dra Femmy Pangkerego M.pd, beupa materi pengelolaan Keamanan dan Keselamatan di Daya Tarik Wisata dan Tantangan.
Selanjutmya kegiatan berìsi materi diskusi/Inventarisir kelebihan dan kekurangan dalam aspek Keamanan dan Keselamatan pada masing-masing daya tarik wisatadi desa peserta, yang direalisasi Praktisi Pariwisata, ILO.
Hari kedua, mematangkan materi tentang penyelamatan dan praktek penyelamatan wisatawan di air/ laut, dikunci dengan pelatihan Penyelamatan Alam Air.
Produk pelatihan tentang keamanan narasumber satuan pengaman obyek vital (PAMOVIT) Polres Minut , terkait Penyelenggaraan Keamanan di Destinasi Pariwisata sesuai Standar dan Ketentuan Nasional dan Internasional, oleh Kasat Pamobvit Polres Minut AKP L Hadi Purwanto.
Supaya peserta lebih mumpuni dari segi Pelatihan Keamanan di Destinasi Pariwisata, maka Prof Dr Beth Lagarense MM. Tour menjadi.pemateri Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Dalam Mendukung Daya Saing Destinasi Pariwisata.
Para peserta juga dibekali materi praktek Pelayaman Prima dalam Penyelenggaraan Keamanan dan.Keselamatan di Daya Tarik Wisata dan Destinasi Pariwisata / Manajemen Bencana.
Lebih jauh lagi para peserta mendapat materi praktek tentang Penyelamatan di Air oleh instruktur dari Panitia.
Setelah istirahat malam, keesokannya para peserta masih mendapt materi teori dan.praktek Badan SAR Nasional (BASARNAS), tentang Penyelamatan di Air oleh instruktur Basarmas Nutiadin Gumeleng, sampai hari terakhir pelatihan tersebut.
Menurut mantan Hukumtua Desa Budo Hanny Singa yang juga peserta Pelatihan Keamanan di Destinasi Pariwisata, Pelatihan Keamanan di Destinasi Pariwisata seperti ini merupakan satu terobosan penting untuk memandu masyarakat awam memahami apa dan bagaimana cara melakukanntidak penyelamatan terhadap para wisatawan ketika berujung pada potensi bencana.
"Sangat bermanfaat karena pengembangan SDM itu penting dan berkesinambungan, sehingga kita dapat mengambil sikap untuk mendamipingi pemerintah meminimalisir hal-hal tak diinginkan sebelum menindak lanjuti ke ranah medis," tegasnya. (Baker)