Notification

×

Iklan

Oknum Pala di Suwaan Diduga 'Perkosa' Bantuan CBP, Aktivis Gebrak Minut Berkoar

Wednesday, October 4, 2023 | 23:44 WIB Last Updated 2023-10-05T18:17:20Z

LSM Gebrak Kabupaten Minahasa Utara.

MINUT, Komentar.co - Budaya 'Dekat Api, Panas' harus sepertinya harus dievaluasi agar kedekatan dengan orang berpengaruh atau oknum pemangku jabatan tidak akan semena-mena bertindak sesuai tupoksinya.

Pasalnya, bisa saja karena ada backing orang penting, maka tanpa kenal takut, seseorang bisa saja jadi berani melanggar aturan.

Ilustrasi diatas, menyeruak di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), khususnya di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat, tentang sepak terjang seorang oknum perangkat desa (Pala) nakal yang diduga nekad 'Perkosa' hak rakyat berupa bantuan pemerintah pusat.

Informasi yang beredar luas digroup Whats-App Wartawan yang kesehariannya meliput di Kabupaten Minahasa Utara (Biro Minut), bahwa oknum kepala jaga di Desa Suwaan ini tidak menyalurkan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari pemerintah pusat kepada warga yang berhak menerima.

Parahnya, informasi yang didapat, bantuan CBP malah menjual beras bantuan di kios pribadi miliknya, sehingga masyarakat penerima yang tak kebagian jatahnya, kesal, marah dan berujung kecewa.

Menurut pengakuan salah satu warga penerima, bantuan yang seharusnya diterima pada tahap I, II dan III tahun ini, tidak pernah diterima oleh kurang-lebih 7 keluarga di Jaga IV Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat.

“Adalagi sebagian di jaga tetangga. Kami sudah pernah menanyakan kenapa kami tidak dapat, tapi menurut Pala (kepala jaga, red), nanti baru akan dapat,” keluh wanita meminta namanya tidak dipublish.

Kejadian itu, timpal dia, sudah dilaporkan ke Sekkab Minut Novly Wowiling tetapi belum ada tindaklanjut hingga saat ini.

"Laporan kami seolah tak dihargai," tuturnya.

Setelah kabar tersebut makin viral dan jadi omongan banyak kalangan, barulah jatah bantuan tahap IV, diterima oleh masyarakat yang berhak.

“Nanti sudah viral berita soal itu, baru kami menerima. Tapi kami tetap tidak terima, bisa-bisanya bantuan kami selama ini disunat, lalu diperjualbelikan oleh Pala Jaga IV,” ujarnya geram.

Lebih jauh ia menambahkan, selama ini banyak kebijakan dan kinerjanya selaku kepala jaga yang merugikan warga.

Dirinya berharap ada tindakan hukum atas dugaan korupsi sebagai buah dari perbuatan oknum Pala.

Terpisah, Kepala Dinas Pangan Minut Ir Jemmy Kuhu mengaku telah menerima informasi tersebut dari Sekkab Minut, kemudian pihaknya telah memanggil para pihak termasuk pihak penyalur.

"Makanya saya minta pembagian by name by adress, jadi sudah tersalur dengan baik. Soal masalah lain, itu kami kira menjadi kewenangan pihak pemerintah desa,” urainya.

Menyikapi tindakan Pala Jaga IV yang sudah berani memutilasi hak rakyat kurang mampu sekaligus menjualnya, Ketua LSM Gebrak Minut, William Luntungan mengaku prihatin dengan kejadian itu.

Luntungan menilai, tak seharusnya bantuan kepada warga kurang mampu dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab. Apalagi, seakan terjadi pembiaran dari pemerintah.

“Infonya ini sudah dilaporkan ke beberapa pejabat teras, tapi dibiarkan. Lalu kepada siapa lagi warga miskin bisa mengadukan nasib mereka. Semoga cuma di Suwaan saja ada praktik begini. Sebab peluang yang ada bisa saja terjadi modus serupa di desa lain,” tukas aktivis berambut nyentrik ini.

Bila perlu, kata dia lagi, Aparat Penegak Hukum (APH) pun baiknya lakukan penelusuran.

"Kan untuk tahap-tahap sebelumnya sudah tidak disalurkan, nah jika dalam penelusuran terbukti adanya praktik pemerkosaan hak rakyat, proses saja orangnya, supaya ada efek jera karena berani melawan aturan," tandasnya.(Baker)




×
Berita Terbaru Update