Notification

×

Iklan

FISIP Unsrat Gelar Academia Politica, Ajak Generasi Muda Peduli Nasib Bangsa

Saturday, August 23, 2025 | 22:13 WIB Last Updated 2025-08-23T14:14:26Z
Foto: Istimewa


MANADO, Komentar.co -
 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado bersama Yayasan Partisipasi Muda berupaya membangkitkan semangat generasi muda dengan menggelar acara Academia Politica, Sabtu (23/08/2025).

Panitia penyelenggara, Dr Grace Waleleng dan Michelle Kumaseh, menyampaikan tujuan Academia Politica sederhana, tapi dampaknya besar.

“Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong anak muda agar lebih peduli pada nasib bangsa. Berani terlibat dalam proses demokrasi dan aktif berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik,” ungkap Waleleng.

Kegiatan ini juga sengaja mengundang 90 perwakilan dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di Manado.

"Tentu saja, seluruh pesertanya ada siswa dan para Mahasiswa," ujarnya.

Sementara, Dekan FISIP Unsrat Dr Ferry Daud Liando, yang menyampaikan kebanggaannya atas terselengaranya kegiatan ini.

“Saya bangga dengan kesediaan adik-adik yang ingin belajar dan peduli untuk mempersiapkan masa depan,” ucapnya saat membuka kegiatan.

Dr Ferry mengakui tidak banyak anak muda yang mau meluangkan waktu untuk hal-hal semacam ini.

"Sebab kekinian, rasa kepedulian dalam diri anak muda akan nasib banyak orang makin terkikis, bahkan sebagian hanya fokus pada diri sendiri," pungkasnya.

Diketahui, topik utama acara ini adalah partisipasi politik generasi muda dalam merumuskan kebijakan pelestarian lingkungan.

Ada empat narasumber ahli yang dihadirkan:

- Direktur Eksekutif Yayasan Partisipasi Muda, Neildeva Despendya.

- Co-chairperson No-Trash Triangle Initiative (NTTI), Amelia Tungka.

- Kepala Bidang Pemanfaatan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Audy M H Dien, SPi, MSi.

- Guru Besar Tetap di bidang Konservasi Tanah dan Air, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof Dr Ir Zetly Estefanus Tamod, SP, MSi.

Setelah sesi materi, para peserta langsung diajak beraksi melalui role playing atau simulasi. Mereka dibagi ke dalam tiga kelas pelatihan, di mana setiap kelas mewakili peran yang berbeda dalam proses pembuatan kebijakan.

Kelas masyarakat menelaah dan mempraktikkan peran generasi muda dalam perumusan kebijakan pelestarian lingkungan hidup.

Kelas DPR mempraktikkan prosedur pembuatan kebijakan. Sedangkan kelas Pemerintah yang mempraktikkan bagaimana proses dan implementasi kebijakan itu.

Dengan pendekatan praktis ini, para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga merasakan langsung bagaimana sebuah kebijakan publik dirumuskan.

Ini adalah langkah nyata untuk mengubah kepasifan menjadi partisipasi aktif dengan merangsang generasi muda yang terlibat agar tidak hanya jadi penonton, melainkan terdorong untuk menjadi pemain kunci dalam menentukan masa depan bangsa. (*/red)




×
Berita Terbaru Update