Bitung,- Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Bitung yang ke-28 Tahun, Rabu (10/10/2018) diawali dengan Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hut Kota Bitung ke-28 di Gedung DPRD Kota Bitung yang dihadiri Wali Kota Maximiliaan J Lomban dan Wakil Wali Kota Ir Maurits Mantiri, MM bersama Sekretaris Daerah Kota Bitung Audy Pangemanan, masing-masing didampingi Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK Kota Bitung serta Ketua Dharma Wanita Kota Bitung.
Menariknya semua yang hadir menggunakan pakaian adat khas Indonesia seperti pada tahun sebelumnya, Walikota Lomban bersama Wakil Walikota Maurits Mantiri tampak kompak memakai pakaian adat Minahasa.
Dalam sambutannya Lomban menyampaikan, pada masa jabatan ditahun 2017 Pemerintahan MaMa mengalihkan fokus pengembangan ekonomi ke sector pariwisata karena beberapa kebijakan pusat yang membuat sektor utama perikanan merosot.
“Alhasil di tahun 2017 pariwisata Kota Bitung terlihat sangat menjanjikan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Bitung naik hingga 6,19% dan yang lebih menggembirakan lagi yaitu sesuai data yang kami peroleh pada bulan Oktober 2018 ini terjadi peningkatan hingga 6,76%,” bebernya.
Rapat Paripurna tersebut diakhiri dengan pemasangan dan peniupan lilin HUT bersama Asisten 1 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Edison Humiang, Ketua DPRD Kota Bitung dan Ketua serta Wakil TP-PKK Bitung.
Pada pukul 16.00 wita, Wali Kota Bitung bersama rombongan menuju Stadion Dua dalam rangka pelaksanaan Upacara Bendera memperingati HUT Kota Bitung. Wali Kota Bitung bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya Lomban mengatakan dengan berbagai momentum yang ditorehkan dalam pembangunan kota Bitung tidak lepas dari kerja keras semua pihak baik jajaran Legislatif dan Birokrasi Pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat kota Bitung termasuk dunia usaha yang telah mendedikasikan semua karya dan pengabdian terbaik bagi pembangunan kota Bitung.
Lewat momentum HUT kota Bitung ke-28, Lomban mengajak semua komponen yang ada di kota Bitung untuk terus meningkatkan sinergitas antara semua komponen bangsa di kota Bitung yang juga merupakan modal besar bagi keberhasilan pembangunan serta mampu menjamin karya pembangunan yang merupakan partisipasi dan milik seluruh anak bangsa, sesuai dengan Tema saat ini “Inovasi dan Kerja Cerdas untuk Prestasi Menuju Bitung Hebat” yang mampu membangkitkan semangat membangun kota Bitung, tidak hanya sekedar kerja, tapi mampu menciptakan semangat baru dengan berbagai inovasi sehingga tidak statis melainkan bergerak maju dan berkualitas kedepan.
Saat itu juga Pemerintah Kota Bitung menerima Penghargaan Dari Menteri Keuangan RI atas Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2017 dengan Capaian Opini WTP yang diserahkan langsung Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulut, Lomban juga menyerahkan SK Pensiun bagi para ASN dan menyematkan Selempang bagi para lulusan BLCC.
Selanjutnya rombongan bergerak menuju Pelabuhan Perikanan Samudera Kota Bitung dimana Wali Kota Bitung menghadiri acara puncak sekaligus penutupan iven seni dan budaya Festival Pesona Selat Lembeh 2K18.
Dalam kemeriahan acara puncak yang menampilkan GIO Lelaki serta Band Ternama D’Massiv tersebut Lomban berterima kasih serta mengapresasi kepada seluruh pihak baik seluruh jajaran Pemerintah Kota Bitung, Pihak penyelenggara, aparat keamanan dari TNI/Polri serta seluruh masyarakat kota Bitung yang telah berpartisipasi aktif dalam mensukseskan pergelaran kegiatan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) tahun 2018 sehingga berjalan dengan baik, aman dan tertib. “Tahun 2019 nanti pelaksanaan FPSL akan kita buat lebih meriah lagi, Dirgahayu Kota Bitung!” tuturnya.
Turut hadir dalam rangkaian peringatan HUT Ke-28 Kota Bitung Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Anggota DPRD Kota Bitung, beberapa mantan pejabat yang bertugas di Kota Bitung, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perbankan, Pengusaha, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Insan Pers, ASN dan THL.
Kota Bitung juga sukses mencatat banyak prestasi sejak berotonomi 28 tahun silam. Dari berbagai penghargaan yang sukses didapat, satu yang pasti kinerja pemerintahan jadi faktor penentu.
Hal ini diakui oleh Walikota Bitung Max Lomban. Dalam berbagai kesempatan berbicara di depan publik, ia menegaskan bahwa kinerja aparat pemerintah jadi kunci utama. Dikatakannya, jika jajaran pemerintahan bekerja dengan maksimal dan disiplin, maka kemajuan sebuah daerah adalah keniscayaan.
Hal ini pun terbukti benar. Penghargaan Kota Adipura yang 13 kali diraih plus opini Wajar Tanpa Pengeculian dari BPK yang sudah tujuh kali digenggam, tak sedikit penghargaan dan pengakuan yang diterima Pemkot Bitung. Namun begitu, tolak-ukur kesuksesan tidak cuma dilihat dari jumlah penghargaan yang diperoleh, komitmen untuk menyelenggarakan pemerintahan yang transparan dan profesional jauh lebih penting.
Nah, atas dasar itulah sejumlah program dan kebijakan strategis dilahirkan Pemerintahan MaMa, sebutan akrab untuk Walikota Max Lomban dan Wakil Walikota Maurits Mantiri. Program atau kebijakan itu antara lain, MAMA CEPAT atau Max-Maurits Cerdas dan Peduli Anak Tak Bersekolah, MAMA PERKASA atau Max-Maurits Peduli Kesehatan Masyarakat, MAMA MAHIR atau Max-Maurits Melahirkan Dapat Akta Lahir, Program Less Plastic City, serta berbagai terobosan lain yang sudah hadir dan tengah berjalan.
Selain program atau kebijakan yang disebut di atas, ada satu lagi terobosan yang terbilang fenomenal. Program dimaksud ialah pendirian Mal Pelayanan Publik. Program yang bersifat perbaikan sistem ini tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Mal Pelayanan Publik yang terletak di Kelurahan Sagerat, Kecamatan Matuari, tepatnya di Pintu Gerbang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, sangat memudahkan public dalam mengurus berbagai dokumen perizinan maupun pembayaran retribusi.
Kini warga tak lagi keluar-masuk di berbagai kantor instansi daerah. Cukup datang saja ke Mal Pelayanan Publik, warga bisa mengurus keperluan tersebut.Dan yang lebih membanggakan lagi, fasilitas itu belum dimiliki semua daerah di Sulut. Bagaimana tidak, Kota Bitung menjadi daerah ke lima di Indonesia yang menerapkan sistem dimaksud, yakni pelayanan publik satu atap yang benar-benar riil.
Adapun terkait pencapaian tersebut Walikota Lomban sudah memberi penegasan. Ia memastikan optimalisasi pelayanan publik jadi salah satu fokus utama. “Itu komitmen kami. Tepat di perayaan ulang tahun yang ke-28 ini, saya minta seluruh jajaran pemerintah terus bekerja untuk kepentingan publik. Utamakan pelayanan yang prima agar publik merasakan betul kinerja pemerintahan”, tuturnya saat membawakan sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Bitung. (Advetorial Humas Pemkot Bitung)
Menariknya semua yang hadir menggunakan pakaian adat khas Indonesia seperti pada tahun sebelumnya, Walikota Lomban bersama Wakil Walikota Maurits Mantiri tampak kompak memakai pakaian adat Minahasa.
Dalam sambutannya Lomban menyampaikan, pada masa jabatan ditahun 2017 Pemerintahan MaMa mengalihkan fokus pengembangan ekonomi ke sector pariwisata karena beberapa kebijakan pusat yang membuat sektor utama perikanan merosot.
“Alhasil di tahun 2017 pariwisata Kota Bitung terlihat sangat menjanjikan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Bitung naik hingga 6,19% dan yang lebih menggembirakan lagi yaitu sesuai data yang kami peroleh pada bulan Oktober 2018 ini terjadi peningkatan hingga 6,76%,” bebernya.
Rapat Paripurna tersebut diakhiri dengan pemasangan dan peniupan lilin HUT bersama Asisten 1 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Edison Humiang, Ketua DPRD Kota Bitung dan Ketua serta Wakil TP-PKK Bitung.
Pada pukul 16.00 wita, Wali Kota Bitung bersama rombongan menuju Stadion Dua dalam rangka pelaksanaan Upacara Bendera memperingati HUT Kota Bitung. Wali Kota Bitung bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya Lomban mengatakan dengan berbagai momentum yang ditorehkan dalam pembangunan kota Bitung tidak lepas dari kerja keras semua pihak baik jajaran Legislatif dan Birokrasi Pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat kota Bitung termasuk dunia usaha yang telah mendedikasikan semua karya dan pengabdian terbaik bagi pembangunan kota Bitung.
Lewat momentum HUT kota Bitung ke-28, Lomban mengajak semua komponen yang ada di kota Bitung untuk terus meningkatkan sinergitas antara semua komponen bangsa di kota Bitung yang juga merupakan modal besar bagi keberhasilan pembangunan serta mampu menjamin karya pembangunan yang merupakan partisipasi dan milik seluruh anak bangsa, sesuai dengan Tema saat ini “Inovasi dan Kerja Cerdas untuk Prestasi Menuju Bitung Hebat” yang mampu membangkitkan semangat membangun kota Bitung, tidak hanya sekedar kerja, tapi mampu menciptakan semangat baru dengan berbagai inovasi sehingga tidak statis melainkan bergerak maju dan berkualitas kedepan.
Saat itu juga Pemerintah Kota Bitung menerima Penghargaan Dari Menteri Keuangan RI atas Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2017 dengan Capaian Opini WTP yang diserahkan langsung Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulut, Lomban juga menyerahkan SK Pensiun bagi para ASN dan menyematkan Selempang bagi para lulusan BLCC.
Selanjutnya rombongan bergerak menuju Pelabuhan Perikanan Samudera Kota Bitung dimana Wali Kota Bitung menghadiri acara puncak sekaligus penutupan iven seni dan budaya Festival Pesona Selat Lembeh 2K18.
Dalam kemeriahan acara puncak yang menampilkan GIO Lelaki serta Band Ternama D’Massiv tersebut Lomban berterima kasih serta mengapresasi kepada seluruh pihak baik seluruh jajaran Pemerintah Kota Bitung, Pihak penyelenggara, aparat keamanan dari TNI/Polri serta seluruh masyarakat kota Bitung yang telah berpartisipasi aktif dalam mensukseskan pergelaran kegiatan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) tahun 2018 sehingga berjalan dengan baik, aman dan tertib. “Tahun 2019 nanti pelaksanaan FPSL akan kita buat lebih meriah lagi, Dirgahayu Kota Bitung!” tuturnya.
Turut hadir dalam rangkaian peringatan HUT Ke-28 Kota Bitung Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Anggota DPRD Kota Bitung, beberapa mantan pejabat yang bertugas di Kota Bitung, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perbankan, Pengusaha, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Insan Pers, ASN dan THL.
Kota Bitung juga sukses mencatat banyak prestasi sejak berotonomi 28 tahun silam. Dari berbagai penghargaan yang sukses didapat, satu yang pasti kinerja pemerintahan jadi faktor penentu.
Hal ini diakui oleh Walikota Bitung Max Lomban. Dalam berbagai kesempatan berbicara di depan publik, ia menegaskan bahwa kinerja aparat pemerintah jadi kunci utama. Dikatakannya, jika jajaran pemerintahan bekerja dengan maksimal dan disiplin, maka kemajuan sebuah daerah adalah keniscayaan.
Hal ini pun terbukti benar. Penghargaan Kota Adipura yang 13 kali diraih plus opini Wajar Tanpa Pengeculian dari BPK yang sudah tujuh kali digenggam, tak sedikit penghargaan dan pengakuan yang diterima Pemkot Bitung. Namun begitu, tolak-ukur kesuksesan tidak cuma dilihat dari jumlah penghargaan yang diperoleh, komitmen untuk menyelenggarakan pemerintahan yang transparan dan profesional jauh lebih penting.
Nah, atas dasar itulah sejumlah program dan kebijakan strategis dilahirkan Pemerintahan MaMa, sebutan akrab untuk Walikota Max Lomban dan Wakil Walikota Maurits Mantiri. Program atau kebijakan itu antara lain, MAMA CEPAT atau Max-Maurits Cerdas dan Peduli Anak Tak Bersekolah, MAMA PERKASA atau Max-Maurits Peduli Kesehatan Masyarakat, MAMA MAHIR atau Max-Maurits Melahirkan Dapat Akta Lahir, Program Less Plastic City, serta berbagai terobosan lain yang sudah hadir dan tengah berjalan.
Selain program atau kebijakan yang disebut di atas, ada satu lagi terobosan yang terbilang fenomenal. Program dimaksud ialah pendirian Mal Pelayanan Publik. Program yang bersifat perbaikan sistem ini tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Mal Pelayanan Publik yang terletak di Kelurahan Sagerat, Kecamatan Matuari, tepatnya di Pintu Gerbang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, sangat memudahkan public dalam mengurus berbagai dokumen perizinan maupun pembayaran retribusi.
Kini warga tak lagi keluar-masuk di berbagai kantor instansi daerah. Cukup datang saja ke Mal Pelayanan Publik, warga bisa mengurus keperluan tersebut.Dan yang lebih membanggakan lagi, fasilitas itu belum dimiliki semua daerah di Sulut. Bagaimana tidak, Kota Bitung menjadi daerah ke lima di Indonesia yang menerapkan sistem dimaksud, yakni pelayanan publik satu atap yang benar-benar riil.
Adapun terkait pencapaian tersebut Walikota Lomban sudah memberi penegasan. Ia memastikan optimalisasi pelayanan publik jadi salah satu fokus utama. “Itu komitmen kami. Tepat di perayaan ulang tahun yang ke-28 ini, saya minta seluruh jajaran pemerintah terus bekerja untuk kepentingan publik. Utamakan pelayanan yang prima agar publik merasakan betul kinerja pemerintahan”, tuturnya saat membawakan sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Bitung. (Advetorial Humas Pemkot Bitung)