Tiba dilokasi, Bupati tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, orang nomor satu di Bolmong itu tampak berang melihat keadaan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang begitu buruk bagaikan tidak pernah di urus.
Yasti yang didampingi OPD saat meninjau lokasi tersebut nampak terkejut, sebab awalnya menurut Yasti, dia mengira lokasi itu terpelihara rapih dan baik-baik saja.
Yasti menyoroti TPA yang terlihat amburadul karena sampah berupa kaleng bekas tampak berserakan dan sampah jenis plastik meluber pertanda tidak diadakan pemilahan (pemisahan) terlebih dahulu.
Yang lebih memprihatinkan adalah tidak berfungsinya kolam pengolahan limbah dan terlihat asal-asalan serta jauh dari sanitary landfile.
"Ada dimana saja kadis selama ini, urusi sampah saja tak beres,” sembur mantan anggota DPR-RI ini.
Yasti yang turun langsung ke lokasi pengolahan sampah dengan mengenakan sepatu boot langsung berkeliling di lokasi itu, memeriksa dengan detil. Didapati, harapkan ternyata bertolak belakang dengan kondisi yang ada, sehingga dirinya tak henti menggelengkan kepala.
Mendapati terpal pembatas tumpukan sampah sudah rusak dan terangkat, Yasti menuding Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Abdul Latief bekerja tidak maksimal karena tidak melakukan pengecekan rutin.
“Kalau bagus tentu saya nilai bagus, tapi ini sangat asal-asalan, masa saya harus bilang bagus,” sindir Yasti.
Dirinya lantas meminta agar pengelolaan TPA diperbaiki. DLH kembali diperingati dengan keras. “Ini harus diperbaiki,” tegasnya.
Latief yang sepanjang Sidak hanya bisa menjawab siap, ia mengaku kapok dan berjanji akan menindak lanjuti perintah Bupati.
“Saya akan aktifkan UPTD, ia harus ngantor disini. Kami juga akan melakukan pemilahan sampah plastik sebelum di buang ke TPA. Kita akan cari pemulung agar sampah plastik bisa dipilah. Kita juga akan melakukan pengecekan dan melaporkan perkembangan TPA secara rutin,” kilahnya. (Fekiy Sajow)