Notification

×

Iklan

Dua Terduga Pembunuh Ketua LSM GMBI Airmadidi Serahkan Diri

Sunday, February 9, 2020 | 23:44 WIB Last Updated 2020-02-10T03:41:13Z
Sulut,- Setelah mencoba kabur dari incaran hukum, dua lelaki terduga pelaku pembunuhan alarmhum Steven Indy warga Kelurahan Rap-rap Kecamatan Airmadidi Minut akhirnya menyerahkan diri.

Selama dalam pelarian, lelaki LR (20-an) warga Tinoor dan Ais (20-an) warga Winangun diduga berpindah-pindah tempat sampai akhirnya menyerahkan diri ke Anggota Polsek Maesa (Polres Bitung), saat sedang melakukan pengejaran pelaku kasus lainnya di Makassar.

Kapolsek Maesa, Kompol E Maramis tidak menampik, secara kebetulan anggotanya ada di Makassar. Ketika mendapat info bahwa kedua terduga pelaku pembunuhan Steven Indy berada di Makassar.

"Anggota kebetulan ada di Makassar, sebenarnya mau kejar pelaku kasus lain, tapi anggota menerima informasi bahwa kedua terduga pelaku pembunuhan di Minut ada di Makassar, kesepakatan atau saling negosiasi terjadi, sehingga kedua terduga pelaku dan anggota, janjian ketemu dan keduanya menyerahkan diri, Sabtu (8/2/2020)," beber Maramis.

Dikatakan Maramis, setibanya di Sulut, pihaknya langsung menyerahkan kedua pelaku di Polres Minut.

"Kan TKP, identifikasi serta BAP-nya berada di wilayah hukum Polres minut," ujar Kompol E Maramis.
Dilain pihak, Kapolres Minut AKBP Grace Rahakbau SIK MSi, membenarkan peristiwa penangkapan dua (2) kedua terduga pelaku pembunuhan di Minut telah menyerahkan diri di Makassar.

"Ini berkat bantuan dari Polsek Maesa sehingga kedua pelaku menyerahkan diri saat petugas Polsek Maesa berada di Makasar," kata Kapolres Minut, Minggu (09/02/2020).

Lanjut Kapolres, saat ini pihaknya sementara melakukan interogasi kedua terduga pelaku yaitu LR alias Bogar warga Tinoor dan AB alias Ais warga Winangun yang menyerahkan diri kepada anggota Polsek Maesa, Bitung saat berada di Kota Makasar.

LR alias Bogar menceritakan awal mula kejadian, dimana dirinya bersama dengan AB mengantar majikan ke RSU Walanda Maramis Minut. Tiba-tiba, korban datang dan langsung menanyakan keadaan majikan LR dan AB yang menurut korban memiliki hubugan khusus dengannya.

Korban juga, tambah Bogar, berusaha memukulnya sehingga terjadi kejar-kejaran terjadi dari RSU Walanda Maramis sampai ke lorong yang tak jauh dari RS. Dan, ditempat  itulah dia (Bogar, red) menikam korban.

LR mengaku, menikam tubuh korban karena dalam keadaan terancam nyawanya. "Saya memang kebetulan ada bawa pisau badik, saya terpaksa tikam dia (korban) karena dalam keadaan terancam juga nyawa saya, korban sudah bawa batu dan besi dan teman-temannya sudah berdatangan," aku LR.

Usai melakukan aksinya, bukannya menyerahkan diri, kedua tersang memilih untuk kabur. "Usai menikam korban, saya kemudian melarikan diri bersama Ais, sudah lupa berapa tikaman," ungkapnya.

Dalam pelariannya, kedua buron kasus pembunuhan ini mulai merasa ketakutan dan tak bisa tidur, terutama saat melihat status Facebook yang di share oleh teman-teman korban, dimana akan ditindak tegas dengan tembak ditempat.

"Kami sebenarnya sudah lama mau menyerahkan diri, tapi sudah takut liat status dan berita-berita akan ditembak," kata Bogar, Minggu (09/02/2020).

Beberapa lokasi dan daerah pun sempat menjadi tempat persembunyian para pelaku, melai dari provinsi Gorontalo, kemudian ke Kota Palu dan berakhir di Makassar, sampai akhirnya menyerahkan diri ke petugas di Kota Makasar.

"Di Makassar kami berdua menyalakan hp, kemudian ada yang menelepon dan kami bilang keberadaan kami dan langsung menyerahkan diri," ungkap Bogar yang juga mengaku pasrah dengan proses hukum yang menantinya. (Baker)



×
Berita Terbaru Update