Sesuai hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh Polsek Essang dibawah pimpinan Kapolsek Ipda Kris S Lauranaung SAP bersama personilnya, korban dupastikan murni bunuh diri dengan meminum racun hama kelapa jenis 'spontan'.
"Sesuai penelusuran dan hasil identifikasi, kami pastikan korban murni bunuh diri, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan atau lain-lain," tutur Ipda Kris.
Asumsi pihak Polsek Essang semakin dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi, yaitu Join Taaluru suami korban, yang mana saat dia pulang dari Desa Gemeh, Join meminta korban membuatkan kopi, dan membeli rokok.
"Setelah kembali dari warung, dia langsung marah, dan tidak tau apa penyebabnya, dan keluar melalui pintu belakang," katanya.
Lanjut Joun, karena sudah lama tidak kembali, maka saksi pun mencarinya, dan ketemu dibelakang dekat kamar mandi.
Setelah itu saksi mengajak korban ke tempat tidur untuk beristirahat.
"Belum sampai ditempat tidur, tiba-tiba dia (korban red-), muntah-muntah, dia sempat bilang kalau dia sudah minum racun.
Atas penjelasan korban, saksipun langsung bergerak mencari pertolongan penawar racun melalui air kelapa muda dan susu kaleng kental merk Cap Nona, sambil saksi dan keluarga lainnya membawah korban ke Puskesman Essang.
Sangat disayangkan, nyawa korban tak bisa tertolong. Korban pun meninggal dunia.
Dari hasil olah TKP aparat Polsek Essang menemukan bukti-bukti bahwa korban benar murni bunuh diri dan penyebabnya yang berhasil didapat baik lewat saksi-saksi itu akibat korban kecewa karena sering diperintah oleh suaminya.
"Untuk outopsi tidak kami lakukan karena keluarga korban tidak mau melakukan outopsi," tandas Kapolsek Ipda Kris S Lauranaung. (Onal)
