Notification

×

Iklan

Kepala BWS Sulawesi 1 Ungkap Kendali Bendungan Kuwil terhadap Potensi Banjir di Manado

Monday, January 30, 2023 | 23:09 WIB Last Updated 2023-01-30T17:06:27Z
Kepala BWS Sulawesi 1, Ir I Komang Sudana, MT. 


SULUT, Komentar.co -
Bencana alam banjir kembali menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah titik rawan bencana pada Jumat 27 Januari 2023.

Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun, Kota Manado wilayah utara merupakan daerah yang paling parah terkena musibah tersebut.

Kendati demikian, keberadaan Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Minahasa Utara (Minut) yang baru diresmikan Presiden RI Joko Widodo, ikut mengendalikan bencana banjir hingga tak semakin parah.

Hal ini terungkap dari penjelasan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi 1, Ir. I Komang Sudana, MT, Sabtu (28/1/2023).

Menurut I Komang Sudana, di Kota Manado terdapat delapan Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lima di antaranya sungai besar.

Delapan DAS itu yakni DAS Kima, DAS Bailang, DAS Maasing, DAS Tondano, DAS Tikala, DAS Sario,  DAS Malalayang, dan DAS Kolongan. Sementara keberadaan Bendungan Kuwil-Kawangkoan untuk pengendalian banjir di DAS Tondano.

"Sungai lain di Manado karena intensitas curah hujan yang tinggi sehingga meluap, sayangnya, sungai meluap tersebut bukan wilayah pengendalian dari Bendungan Kuwil-Kawangkoan. Meski demikian pantauan di lapangan, DAS Tondano juga ikut meluap dan menggenangi pemukiman di sekitarnya," kata Sudana.

Ia menyampaikan, hal itu akibat hujan ekstrem yang terjadi di Kota Manado.

"Sebagaimana informasi BMKG juga, pantauan pos hujan di Sungai Tondano, Mahawu, Sario, Tikala berkisar kurang lebih 160 sampai dengan 300 mm, termasuk intensitas ekstrem," ungkapnya.

Akibatnya beberapa sungai meluap, air dari drainase permukiman pun tersumbat menyebabkan banjir. 
Lanjut dia, dengan adanya hujan lebat di Kota Manado, pola operasi bendungan ditutup, tetapi harus dipantau terus.

"Apabila terjadi bahaya untuk keamanan bendungan harus dibuka pelan-pelan," lanjutnya.

Dirinya menekankan, Bendungan Kuwil-Kawangkoan tidak menghilangkan banjir, namun hanya mereduksi banjir 25 persen di Sungai Tondano hilirnya.

"Dengan ditutupnya bendungan, pantauan tinggi muka air di bendungan pada elevasi 98 dengan besar tampungan 22 juta meter kubik," ujarnya.

Sudana menambahkan, bisa dibayangkan kalau tidak ditahan air sebesar itu, mungkin akan lebih luas titik potensi bencana banjir yang terjadi baru-baru ini di Kota Manado.

"Pada saat banjir, kita turunkan Satgas banjir untuk mengidentifikasi/mendata dan membantu dengan menurunkan perahu karet di sungai Mahawu," ujarnya.

Menurutnya pantauan banjir yang cukup tinggi terjadi di sungai Mahawu dan Bailang.

"Saat ini pun di Bendungan Kuwil-Kawangkoan disiagakan petugas untuk mengatur pola operasi bendungan," tutup Sudana. (*/ven)






×
Berita Terbaru Update