MINUT, Komentar.co - Nekat, Tidak mengenal kata mundur, namun memiliki solidaritas dan rasa kemanusiaan yang tinggi, demikianlah karakter Ishak Tambani, sosok pria asal daerah lingkar tambang rakyat Tatelu yang akhir-akhir ini mulai menyita perhatian dunia sosial media (sosmed) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Lelaki berbadan kekar yang dikenal dengan sapaan Ishak 'Penjahat' didunia premanisme, sangat disegani lawan namun sangat disayangi teman-temannya.
Pasalnya, jika berurusan dengannya, Ishak Penjahat pasti membuat lawan-lawannya akan berpikir duakali untuk bermasalah dengan sang jawara Tatelu Raya (Taraya) ini.
Itulah sisi gelap yang merupapan masa lalu Ishak Tambani sang petarung Ishak Penjahat.
Namun, ketika dirinya mulai diberkati, manakala semua kerja kerasnya selama ini mulai memperlihatkan hasil memuaskan, ternyata Ishak tidak lantas menjadi jumawa dan lupa daratan.
Setiap hasil tambang emasnya beroleh untung, Ishak telah mengatur keuangannya untuk membantu masyarakat sebisanya.
Beberapa hari terakhir Ishak mengirimkan ratusan kotak makanan siap saji untuk berbuka puasa pada masyrakat Muslim Desa Warukapas.
Keesokan harinya wartawan mendapati ratusan semen diantar kendaraan ke salah satu masjid di Desa Warukapas, Tatelu, yang ternyata adalah bantuan pembangunan Ketua Umum Bajingan Auto motif Ishak Tambani.
"Berkat yang Tuhan berikan tidak boleh kita makan sendiri. Kita harus berbagi dengan sesama manusia ciptaan Tuhan tanpa harus membedakan suku dan agama," tukas Ishak Penjahat, Jumat (17/4/2023).
Beberapa hari lalu terinformasi Ishak membeli ratusan sak semen. Menurut dia ratusan semen itu akan dibagikan ke seluruh rumah ibadah yang akan lakukan rehab atau menambah besar ruangan.
"Baik gereja, maupun masjid mana saja yang akan membangun perluasan, akan saya bantu dengan semen. Sebab rumah ibadah itu bagi saya adalah jembatan antara manusia dan Tuhan," ujar benteng Taraya yang paling benci politik Identitas.
Tentang organisasi atau wilayah yang melarang agama minoritas beribadah apalagi membangun rumah ibadahnya, menurut Ishak, itu adalah perbuatan paling dikutuknya.
"Bagi saya, semua agama yang diakui NKRI sesuai Pancasila dan UUD 45, adalah sama, karena agama mengajarkan tentang kasih-mengasihi antar satu sama lain. Jadi jangan pernah melarang orang beribadah apalagi membangun rumah ibadah," ujarnya.
Bahkan, Ishak sangat menyesal, kenapa 20 tahun terakhir ini ada agama atau suku yang melarang suku atau agama lain beribadah. Padahal sejak jaman dahulu para pendahulu kita hidup rukun dan damai antara agama satu sama lain.
"Mari kita saling jaga, saling menghargai setiap pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Tuhan hanya satu, yang disembah dan di ibadah seluruh umat ciptaanNya, lewat masing-masing keyakinan (agama). Hentikan politik identitas, hentikan larangan membangun rumah ibadah sebab kita hidup di dunia ini hanya sementara," pungkas mantan Panglima salahsatu ormas adat ini. (Baker)