![]() |
Pj Bupati Sangihe, dri Rinny Tamuntuan saat menanggapi sejumlah isu penting saat melakukan tatap muka bersama para insans Pers di Kabupaten Sangihe. Foto: Istimewa |
SANGIHE, Komentar.co - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Sangihe dr Rinny Tamuntuan kembali melakukan pertemuan/tatap muka dengan para Insan Pers yang ada di Kabupaten Sangihe bertempat di Rumah Makan Sunset, Jalan Boulevard Tidore, Rabu (12/04/2023).
Pada kesempatan yang kedua kalinya itu, Penjabat Bupati menanggapi sejumlah isu-isu terkini yang ramai menjadi perbincangan publik atau masyarakat di Bumi Tampungang Lawo.
Mengawali penyampaiannya, Pj Bupati Rinny Tamuntuan mengungkapkan terkait pencairan bonus bagi para atlet dan official yang telah mengikuti Porprov.
“Persoalan untuk bonus atlet dan para official dalam waktu dekat akan segera di cairkan karena saat ini sudah sementara berproses,” katanya.
Selain itu, orang nomor satu di Sangihe ini menjelaskan terkait penanganan Covid-19 dalam hal vaksinasi yang oleh pemerintah Kabuapten Kepulauan Sangihe telah melaksanakannya sesuai instruksi pemerintah pusat.
“Memang pemerintah daerah saat ini maju kena mundur kena karena ini menjadi arahan dari pemerintah pusat, ketika pemerintah daerah tidak menindak lanjuti hal ini sementara kami harus melaporkan progress pelaksanaan vaksinasi karena kita di minta untuk vaksinasi tahap 1 – 3 harus di angka 70 %,” jelasnya.
Pemkab Sangihe pun lanjut Tamuntuan, mengapresiasi semua pihak dan masyarakat Kabupaten Sangihe yang telah berpartisipasi dalam vaksinasi.
“Kalau untuk tahap satu kita sudah di angka 80 % dan ini patut di apresiasi karena masyarakat sudah banyak memahami aturan, memang PPKM sudah di cabut oleh Bapak Presiden dan kegiatan-kegiatan kita sudah agak leluasa dan longgar tetapi pemerintah pusat tetap memberi arahan untuk tetap waspada,” ajaknya.
Terkait vaksinasi tahap dua dan tiga ia terus mengajak semua pihak untuk terus membantu mengedukasi masyarakat agar mau berpartisipasi dalam program pemerintah pusat.
“Karena untuk vaksinasi yang kedua masih pada angka 57 % sementara pemerintah pusat meminta harus di angka 70 % dan ini membutuhkan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak. Untuk boster juga harus ada di angka 70 % dan kita saat ini masih di angka 17 % dan hal-hal yang kami lakukan adalah terus melaporkan capaian yang ada di daerah,” jelasnya lagi.
Sejak status PPKM di cabut oleh Bapak Presiden, Kabupaten Kepulauan Sangihe tidak ada lagi kasus positif dan ia meminta kerja sama semua pihak.
“Semenjak di cabutnya status PPKM oleh Bapak Presiden daerah kita sudah 0 kasus dan ini harus terus di jaga dan ini semua tergantung dari masyarakat kita dan kami selaku pemerintah daerah dua minggu hingga satu bulan ke depan akan terus melaporkan hal ini ke pemerintah provinsi dan pusat,” katanya.
Tidak hanya itu, Puskesmas pembantu khususnya yang ada di wilayah perbatasan yang ada di Kawio dan Matutuang Kecamatan Marore ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Saya ketika bersama Forkopimda melakukan kunjungan kerja pustu yang ada sudah tidak berfungsi sejak enam tahun lalu karena sudah rusak parah. Saya juga bingung karena ini sudah enam tahun tidak kegiatan pembangunan puskesmas pembantu Kawio dan Matutuang sementara ini penting karena ada di wilayah perbatasan,” urainya.
Atas temuan itu Penjabat Bupati Kabupaten Sangihe langsung bergerak cepat mencarikan solusi demi terwujudnya pelayanan kesehatan di pulau terluar.
"Hal ini sudah saya komunikasikan dengan Kepala Dinas Kesehatan dan saat ini sudah di siapkan untuk di ajukan melalui Bapenas serta Kementerian Kesehatan dan besok kami sudah di beri waktu untuk audiens bersama bapak Menteri Kesehatan,” ungkapnya.
Penjabat Bupati juga memohon dukungan semua pihak agar terus mendoakan upaya-upaya yang sedang di lakukan oleh pemerintah daerah agar bisa terealisasi.
“Mohon dukungan dan doa dari teman-teman wartawan agar apa yang akan kami presentasikan bisa segera di tindak lanjuti oleh Kementerian Kesehatan baik pembangunan pustu, peningkatan pelayanan kesehatan semua puskesmas dan pembangunan Rumah Sakit Pratama,” pungkasnya. (yan/*)