![]() |
Foto Istimewa |
MINUT, Komentar.co - Group Whats-App I Love Minahasa Utara (ILMU) yang dikenal update membahas isu-isu kekinian akhir-akhir ini kian memanas gegara dinamika dan beragam pernyataan menanggapi situasi Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024.
Setelah Pemilu Caleg nanti, beberapa waktu kemudian, akan berlangsung Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dari para anggota group ILMU, ada anggota yang aktif mempertahankan pemahaman sesuai fakta dan data yang dikantonginya.
Namun sangat disayangkan, pada Selasa (30/01/2024) kemarin, seluruh anggota Group dibuat bingung dan tercengang oleh komentar seorang anggota group berinisial DL alias Deni, dengan komentarnya, yang mengatakan:
"2014 Joko Widodo PKI...
2019 Joko Widodo Plenga Plengo...
2024 Sahabat & Tim nya Joko Widodo'
Kendati nanti kesikian waktunya DL memohon maaf kepada pembaca, namun itupun dilakukan hanya di group yang memiliki anggota 328 Aggota saja, namun terkesan iseng dan terpaksa.
Menyikapi pernyataan yang lontarkan DL, Ketua Pagar Nusantara 08 Minut, Leonard Wuaten merasa sangat keberatan.
"Ini ujaran kebencian, dan menghina Presiden RI. Saya anggap bahasa yang dilontarkan dia, adalah penistaan untuk menghina Presiden Joko Widodo selaku kepala negara pilihan saya, dan Presiden RI yang resmi dipilih oleh rakyat Indonesia, kenapa menyebut 2014 Joko Widodo PKI," tukas lelaki yang akrab disapa Bung Leo ini bernada gusar.
Lanjut aktivis asal Desa Adat Tumalungtung ini, entah ada salah apa Presiden Joko Widodo dengan oknum DL, namun hal ini tidak pantas dilontarkan oleh dia sebagai rakyat Indonesia, mengingat DL juga terinformasi adalah seorang Sekretaris Partai Politik yang nyata-nyata bertentangan (tidak suka) dengan Presiden Joko Widodo.
"Polda Sulut maupun TNI baik Kodim 1310/Bitung, KOREM 131 Santiago, maupun Kodam XIII/Merdeka, harus panggil dan periksa orang ini, sebab Itu Joko Widodo masih berstatus Presiden Republik Indonesia," bebernya.
Jika lembaga vertikal terkait tidak merespon permintaanya, lanjut Leo, pihaknya akan menyampaikan ke Mabes Polri dan Mabes TNI akan adanya penistaan Presiden Jowo Widodo ini.
"Lepas dari pertemanan kami, sebagai rakyat Indonesia yang cinta Negara dan Presiden, saya minta Kapolda Sulawesi Utara dan Pangdam XIII Merdeka, Danrem maupun Dandim, tangkap dan periksa oknum DL ini, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kalau tidak direspon, kami akan lanjut ke Mabes Polri atau Mabes TNI," pungkasnya.
Diketahui, lelaki DL alias Deni sebagai oknum yang diduga kuat menghina Presiden Joko Widodo dalam komentarnya, sehari-hari adalah Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Lucunya, selain sekretaris partai, oknum ini juga mengklaim adalah salah satu Wartawan di Kabupaten Minahasa Utara.
Diduga kuat, memasuki tahun Pemilu ini banyak pihak di Group ILMU menduga, lelaki DL dijadikan Susu Cap Nona' oleh beberapa pihak untuk memanas-manasi suasana, atau lebih tepat disebut, tukang gedor.(Baker)