Notification

×

Iklan

70 Dosen Unsrat Jadi Instruktur pada Program SPPI di Rindam XIII Merdeka

Thursday, July 3, 2025 | 15:29 WIB Last Updated 2025-07-03T08:55:16Z
Rektor Universitas Sam Ratulangi saat mengunjungi Rindam XIII Merdeka di Kota Tomohon, Kamis (03/07).


TOMOHON, Komentar.co -
Sebanyak 70 Dosen dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) terlibat dalam Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang dilaksanakan di Rindam XIII Merdeka, Kinilow, Tomohon.

Hal itu disampaikan Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng., IPU, ASEAN.Eng saat berkunjung di Rindam XIII Merdeka, Kinilow, kota Tomoho, Kamis (03/07/2025).

"70 Dosen Dari Fakultan Pertanian, Perikanan dan Peternakan ditugaskan untuk menjadi instruktur di bidang Pangan dan Gizi, serta Agrosistem Agribisnis, Pertanian, Perikanan dan Peternakan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) RI dan pelaksana di daerah Sulut adalah Kodam XIII Merdeka. di bidang Pangan dan Gizi, serta Agrosistem Agribisnis, Pertanian, Perikanan dan Peternakan," kata Prof Berty Sompie.

Lanjutnya, program yang dirancang untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia, khususnya di bidang pemenuhan gizi nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) RI dan pelaksana di daerah Sulut adalah Kodam XIII Merdeka.

Rektor menambahkan, ada ratusan almuni Unsrat yang menjadi peserta dalam program SPPI ini.

"Sebanyak 334 Sarjana (Sebagian besar alumni Unsrat,red) yang menjadi peserta dilatih dalam Komponen Cadangan (Komcad) dan manajerial," pungkasnya.

Diketahui, tugas utama peserta SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) nantinya adalah menjadi Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan mengelola program Makan Bergizi Gratis di berbagai daerah di Indonesia.

Mereka akan bertugas memastikan ketersediaan gizi anak-anak, mengawasi distribusi makanan bergizi, memberikan edukasi gizi kepada masyarakat, serta menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan program.

Program SPPI adalah tonggak sejarah dan komitmen Kementerian Pertahanan dalam membentuk generasi muda tidak hanya sebagai komponen cadangan kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan bangsa di bidang gizi, pertanian, manajemen pangan, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia diharapkan dapat mendukung pertahanan negara, menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, dan mengatasi persoalan stunting dan gizi buruk. (ven)




×
Berita Terbaru Update