Notification

×

Iklan

Pemprov Sulut Gerak Cepat Tindak Lanjuti Penetapan KEK Likupang

Wednesday, January 15, 2020 | 06:07 WIB Last Updated 2020-01-14T22:07:33Z
Silangen : Regulasi dan SDM Sangat Penting

Sulut,- Pasca ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 84 Tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara langsung bergerak cepat.

Penetapan ini dibarengi dengan harapan pemerintah pusat agar Sulut sebagai penerima manfaat terbesar dalam pengembangan KEK diharapkan memiliki komitmen kuat mendukung pengembangan dengan memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang sekaligus mencegah urban sprawl (munculnya perumahan dengan kepadatan rendah dan fasilitas komersial lain diatas lahan yang belum berkembang. Banyak orang yang datang dan menetap di wilayah urban sprawl untuk menemukan kehidupan yang lebih baik).

Untuk itu, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen memimpin rapat koordinasi terkait pembangunan KEK Pariwisata Likupang, Selasa (14/1/2020) diruang kerjanya.

Silangen menerangkan dalam pengembangan KEK Pariwisata Likupang yang berdaya saing, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), serta masyarakat sekitar KEK tersebut berada. Dukungan itu harus terencana, terintegrasi, dan dilaksanakan secara berkesinambungan.

Dukungan tersebut terkait juga dengan pembangunan infrastruktur penunjang KEK yaitu pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), jalan, listrik, lahan hingga faktor penting lainnya yaitu ketersediaan SDM pariwisata.

“Selain regulasi yang menarik minat investor untuk berinvestasi di KEK Likupang, SDM juga sangat penting. Nantinya dibutuhkan ribuan tenaga kerja di sana,” kata Silangen.

Pada Rakor yang turut dihadiri dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Edison Humiang, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut Gammy Kawatu dan para kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Sulut ini juga turut dibahas model terobosan pengembangan kawasan melalui pengembangan industri dan jasa pariwisata bertaraf internasional yang dapat menyerap tenaga kerja dengan target sebanyak 65.300 orang.

Diketahui, di KEK Likupang akan dikembangkan resort, akomodasi, entertainment dan MICE. Sedangkan, di luar area KEK akan dikembangkan pula Wallace Conservation Center dan Yacht Marina.

KEK Likupang yang dibangun di atas lahan seluas 197,4 hektare direncanakan akan dikembangkan dalam tiga tahap. Tahap pertama akan dibangun sekira 92,89 hektare pada kurun waktu tiga tahun, yaitu 2020 hingga 2023.

Di pembangunan tahap pertama akan terdapat resort, area komersial, danau, cultural village, dan ruang terbuka hijau. Jadi, total target investasi sebesar Rp 164 miliar untuk pembangunan kawasan KEK Likupang di tiga tahun pertama. Sedangkan, target investasi pelaku usaha dalam tiga tahun pertama adalah Rp 750 miliar.

Terkait kemajuan sektor pariwisata Sulut, BPS Provinsi Sulut mencatat secara kumulatif kunjungan wisman ke Sulut sebanyak 118.844 orang pada Januari 2019-November 2019. Pencapaian itu naik 4,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang periode itu, kunjungan wisman asal China juga mendominasi sebanyak 105.738 orang. Adapun, pelancong asal Jerman menempati posisi kedua dengan 2.158 orang kemudian disusul turis Amerika Serikat sebanyak 1.529 orang.

KEK Likupang diharapkan dapat meningkatkan serapan wisatawan mancanegara di Sulawesi Utara sebesar 162 ribu orang pada tahun 2025. Jumlah ini menyerap sekitar 16% dari target yang ditetapkan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey yaitu 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025. Selain itu, KEK Likupang diprediksi mampu memberikan kontribusi pada pendapatan devisa, di tahun 2030 sebesar Rp Rp 22,5 triliun. (*/ven)





×
Berita Terbaru Update