Kepanikan masyarakat mulai terlihat, ketika dalam dua hari terakhir ini diduga ada seorang guide/translator (Pemandu/Penerjemah)menjadi pasien di ruang isolasi RSUD Prof Kandouw, karena diduga kuat sudah terkena virus mematikan itu.
“Lebih baik mencegah, daripada mengobati. Kami mendesak Pemprov Sulut segera menutup penerbangan Manado-China, sampai benar-benar aman dan steril dari Virus Corona itu,” ujar Ketua LSM GMBI Wilayah Teritorial Sulut, Howard Hendrik Marius, Sabtu (26/01/2020) via pesan singkat Whats-App.
Mengenai hubungan bilateral, multilateral maupun bisnis dan apa saja, lanjut Howard, baiknya di kesampingkan dulu, sebelum dampat penyebaran virus ini meluas dimasyarakat.
“Kesampingkan dulu lah semua urusan yang bersangkutan dengan China. Nasib dan nyawa warga Sulut jauh lebih berharga dari pada itu semua. Layanan kesehatan saja kita belum 100% maksimal, ditambah virus ini belum ada obatnya, apa pemerintah sudah mampu menjamin kalau kita terjangkiti, dapat diselamatkan,” sembur aktivis vokal yang akrab disapa Pengky ini.
Demi masa depan dan nasib rakyat, kata Alumnus STIE Pioneer Angkatan ke-2 (1997-2001) ini akan turun ke Kantor Pemerintah Provinsi Sulut dan DPRD Provinsi Sulut, agar secepatnya memboikot dahulu rute keberangkatan Manado - China.
”Senin pagi kami akan ke Pemprov Sulut dan Deprov Sulut untuk menanyakan pasien yang diduga terkena Virus Corona di RS Prof Kandou. Mau positif kek, mau negatif kek, atau terkena Virus Corona atau tidak, tetap kami minta Pemrov hentikan dahulu penerbangan Manado-China," pungkas Howard. (Baker)
