Minahasa Selatan,- Disaat rasa kemanusiaan antar sesama masyarakat dalam melakukan tindakan nyata membantu pihak yang membutuhkan akibat terdampak Covid-19, hal aneh terjadi di Pos Perbatasan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Dua (2) legislator DPRD Kabupaten Minahasa dari Faksi PDI Perjuangan, Elsje Rosje Sumual dan Rita Lolowang rencananya akan menyerahkan bantuan sosial kepada Tim Satgas Covid, Rabu 13 Mei 2020 yang bertugas namun tiba-tiba ditolak oleh oknum EK alias Ester penjaga piket pos perbatasan sekaligus pegawai kantor kecamatan.
Menurut oknum tersebut pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Camat Tareran mengenai masalah bantuan tersebut. Akan halnya mendapat informasi tersebut, kedua Anggota DPRD Minsel ini mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan oknum tersebut.
Menurut Rita Lolowang, bantuan yang mereka berikan adalah bantuan pribadi dari dana sendiri sebagai bentuk kepedulian dan mensupport para petugas penjaga pos perbatasan.
"Atau jangan-jangan ini perintah dari atas untuk tidak menerima bantuan dari kami anggota dewan Partai PDIP," tanya Lolowang.
Jika seperti itu menurutnya bisa saja ada kemungkinan di kecamatan lain, akan berlaku hal yang sama, bantuan ditolak camat karena berseberangan atau 'beda warna politik'.
Adapun bantuan yang sebenarnya diserahkan oleh legislator PDIP tersebut yaitu Termogun (Termometer Infrared), Bearbrand, Minuman Vitamin C dan Air Mineral.
Pada saat itu diketahui menurut info dari penjaga pos perbatasan Tareran, ternyata Logisitik Makanan/Konsumsi bagi petugas selama ini disiapkan oleh masyarakat di desa sekitar bukan dari Pemkab Minsel. (Meyvo Rumengan)
