Kotamobagu, - Pada beberapa waktu lalu masyarakat Kotamobagu khususnya warga yang ada di lorong Kelapa mengeluh akan keberadaan PDAM Bolmong, dimana terinformasi sudah sejak Januari 2020 airnya tidak jalan.
Pada waktu itu informasi diperoleh media ini yang mana sudah berkali - kali masyarakat datang mengeluh tapi tidak ada tindak lanjut.
Lebih mengenaskan lagi, Dirut PDAM pada waktu itu sulit untuk ditemui, untung saja Direktur Bagian Umum Ida Poluan yang pernah menjabat PLH Direktur Umum PDAM Bolmong mampu mengimbangi kekurangan pimpinannya.
Poluakan sering membantu wartawannyang butuh informasi tentang seputaran PDAM Bolmong dan mudah ditemui bahkan lewat Hp selulernya selalu diterima jika wartawan butuh penjelasan.
"Bila kita responsif membangun komunikasi dengan rekan-rekan PERS, saya anggap kita dapat mengatasi dan sinkron dengan kendala dan solusi untuk kedepan PDAM pasti akan lebih baik lagi," tukas Ida Poluan.
Beberapa waktu lalu Kamran Mochtar Podomi (mantan Wakil Ketua DPRD Bolmong) dilantik menjadi Dirut PDAM Bolmong menggantikan dirut yang lama.
Berbeda 180°, Dirut yang baru ternyata cepat merespon keluhan masyarakat.
Contohnya air PDAM di Lorong Kelapa tepatnya, di RT 1 RW 1 lingkungan 1 Kotamobagu yang selqma ini dikeluhkan, akhirnya sudah bisa jalan seperti semula, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selaku konsumen.
Senin (03/08/2020) pukul 11.00 wita mengatakan apabila ada keluhan silahkan datang melapor karena pelayanan saat ini akan dimaksimalkan agar kami PDAM Bolmong dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Menurut Kamran Moktar untuk masyarakat lorong kelapa sudah banyak informasi dan laporan masyarakat terkait airnya yang tidak jalan sehingga keluhan tersebut harus segera ditindak lanjut mengingat masyarakat membutuhkan air bersih untuk dikonsumsi," tukas Kamran Moktar.
Sementara itu Ibu Deli Salanti warga Lorong Kelapa kepada media ini menilai PDAM Bolmong saat ini sudah berubah jauh.
Respon PDAM sekarang sangat cepat menindak lanjuti keluhan masyarakat setelah sebelum airnya jalan.
Diketahui, ibu Deli Salanti sebelum PDAM lakukan perbaikan, ia selalu menyuruh anaknya mengambil air bersih yang ada di rumah anaknya di Lorong Togop.
"Kalau saya lelah, terpaksa saya menampung air hujan, untuk mengganti air bersih demi memenuhi kebutuhan hidup," pungkasnya. (Feki Sajow)
