Sulawesi Utara,- Sinergitas antara pemerintah provinsi Sulawei Utara bersama para tokoh-tokoh agama termasuk FKUB dan BKSAUA sampai saat ini terus terjaga dengan baik.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Presidium Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) pun diakui memiliki peranan dalam menciptakan kerukunan ditengah masayarakat Bumi Nyiur Melambai.
Maka tak heran, siapapun yang datang berkunjung di Bumi Nyiur Melambai akan selalu memiliki kesan tersendiri terhadap kondusifitas dan kekompakan masyarakat Sulut dalam menjaga kerukunan dan sikap toleran antar umat beragama.
Pjs Gubernur Sulawesi Utara, Dr Drs Agus Fatoni, MSi pun mengakuinya. Ia mengungkapkan kekagumannya atas sikap toleransi (saling menghormati dan menghargai) antar umat beragama di provinsi Sulawesi Utara pada ibadah Shalat Jumat berjamaah di Masjid Raya Ahmad Yani, Kota Manado Jumat (02/10/2020) lalu.
Kali ini, ungkapan yang sama disampaikan Agus Fatoni dihadapan para tokoh lintas agama yang terlah berhasil menjaga kerukunan umat beragama di Bumi Nyiur Melambai dalam kegiatan tatap muka dengan para tokoh agama (Presidium BKSAUA dan Pengurus FKUB Sulut) di Ruang F J Tumbelaka Kantor Gubernur, Jumat (9/10/2020).
Fatoni memberikan apresiasi atas kontribusi dan peranan tokoh lintas agama yang dinialainya telah berhasil menjaga kerukunan umat beragama di Sulut.
“Ini merupakan komitmen yang kuat bagi kita semua dan kepada para tokoh-tokoh agama dalam menciptakan situasi yang rukun, damai dan tentram di Sulawesi utara. Begitu juga FKUB dan BKSUA yang bersama-sama menciptakan toleransi dan kerukunan di Sulut,” kata Fatoni.
Lanjut Fatoni, kerukunan umat beragama di Sulut telah diakui di Indonesia.
“Terbukti di setiap tahun Provinsi Sulut menjadi salah satu daerah yang paling toleran di Indonesia. Ini juga tentu tak lepas dari kerja keras dari para tokoh agama dan pemimpin agama yang juga sebagai panutan di masyarakat,” ujarnya.
Disamping itu, Fatoni juga mengajak para tokoh agama mendukung dua agenda penting pada saat ini yaitu pilkada serentak pada 9 Desember 2020 dan penanganan Covid-19.
“Kepada para tokoh agama untuk dapat mengedukasi masyarakat dan dapat berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah pada bulan desember nanti dengan tetap menggunakan protokol kesehatan,” harapnya.
Ia juga mengajak para tokoh agama untuk terus mensosialisasikan protokol kesehatan 4M untuk memutus mata rantai penularan dan pencegahan berkembangnya Covid-19.
“Mari kita bersama-sama dengan mengajak kepada seluruh umat dan masyarakat untuk tetap mensosialisasikan dan menerapkan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dalam pencegahan penularan Covid-19 ini,” tutupnya.
Adapun kegiatan ini turut dihadiri Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, perwakilan Kakanwil Kemenag Sulut, pengurus FKUB Sulut, presidium BKSUA Sulut dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut. (*/ven)