Notification

×

Iklan

Gubernur Olly Lobi Penambahan Nakes dan Guru di Sulut

Tuesday, April 13, 2021 | 01:03 WIB Last Updated 2021-05-09T02:32:50Z
Kunker MenPAN-RB Tjahjo Kumolo

SULUT, Komentar.co -
Gubernur Olly Dondokambey mengatakan bahwa sektor pendidikan di Sulut mengalami kekurangan guru ASN, oleh karena itu Olly mengharapkan dibukanya formasi bagi ASN guru.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly saat menerima kunjungan kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI Tjahjo Kumolo di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Senin (12/4/2021).

"Kami sangat mengharapkan agar supaya THL-THL yang ada di Kabupaten/Kota baik guru SD, SMP, maupun SMA bisa diikut sertakan dalam program perekrutan guru,” ucap Olly.

Lanjut Olly dengan adanya tenaga pendidik maka kualitas pendidikan yang ada di Sulut khususnya di kepulauan dan perbatasan dapat terpenuhi.

“Dalam rangka meningkatkan pendidikan kita di daerah-daerah perbatasan apalagi di Talaud, Sangihe, Sitaro dan di Bolmong,” ungkapnya.

Olly juga menjelaskan bahwa Sulut menjadi tempat yang strategis dalam rangka mensuplai kebutuhan tenaga kesehatan yang ada di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Untuk itu, Olly mengharapkan juga perekrutan ASN di bidang kesehatan.

“Tapi kita memang masih kekurangan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan,” tandasnya.

“Kami juga meminta formasi dalam rangka peningkatan tenaga kesehatan di Provinsi Sulut,” lanjut Olly.

Terkait penambahan guru dan nakes di Sulut, Menpan RB menanggapi positif usul tersebut. “Sudah ditampung,” ucap Menteri Tjahjo Kumolo.

Diketahui sebelumnya, kunjungan kerja (Kunker) Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo ke provinsi Sulawesi Utara ini dilakukan dalam rangka percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di Sulut.

MenPAN-RB Tjahjo Kumolo mendorong Sulut untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan pembangunan nasional. Upaya ini dilakukan melalui implementasi kebijakan Kementerian PAN-RB.

Kebijakan tersebut antara lain penyederhanaan birokrasi, sistem kerja berbasis digital, manajemen ASN, dan memperbaiki kualitas pelayanan publik. Pertumbuhan investasi merupakan penggerak dalam roda perekonomian negara, sehingga Kementerian PANRB terus berupaya meningkatkan pelayanan publik utamanya pada pemerintah daerah yang langsung bersentuhan kepada masyarakat.

Tjahjo menjelaskan bahwa penyederhanaan birokrasi meliputi tiga aspek yakni tranformasi organisasi, tranformasi sistematika dan transformasi jabatan. Dalam kesempatan tersebut, Menpan RB mengatakan penyederhanaan birokrasi akan dilaksanakan paling lambat pertengahan tahun ini.

“Saya diperintahkan paling lambat pertengahan tahun ini ditengah-tengah pandemi Covid kami telah mempersiapkan semua terkait perencanaan,” terang Tjahjo.

Lanjut Tjahjo, penyederhanaan birokrasi tersebut akan mempermudah tugas dan fungsi pemerintahan.

“Yang intinya membangun birokrasi yang lebih dinamis, mewujudkan profesionalisme ASN, fokus pada pekerjaan fungsional, percepatan sistem kerja dan mendorong efektivitas dan efesiensi kinerja,” kuncinya. (*/ven)



×
Berita Terbaru Update