MINSEL, Komentar.co - Isu yang dilemparkan oleh salah satu anggota DPRD Minahasa Selatan (Minsel) bahwa telah terjadi keretakan hubungan antara Bupati Franky Donny Wongkar (FDW) dengan Wakil Bupati Petra Yani Rembang dinilai hanya 'gorengan sampah'. Pada kenyataannya hubungan keduanya tetap harmonis.
Pernyataan bahwa pada Pilkada 2024 keduanya bakal berpisah dan group PYR langsung mendapat bantahan dari akun Petra Rembang. Pada bantahan tersebut dikatakan sampai sekarang hubungan FDW dan PYR tetap solid untuk membaungun Kabupaten Minahasa Selatan.
"Kalau mau menyakinkan orang dengan argumentasi, harap jangan bawa-bawa nama orang lain (termasuk PYR), apalagi lagi jika itu hoax. Jangan tambah-tambah dosa dengan menyebarkan berita bohong. Sebab sampai sekarang ini tidak pernah terlintas dalam pikiran apalagi buat grup PYR 2024. Sekarang yang ada hanyalah grup FDWPYR. Harap semua yang berkomentar pada post ini memahami hal yang sebenarnya. Imanuel," sebut akun Petra Rembang.
Isu yang dilontarkan oleh akun Roby Sangkoy Rosa disinyalir hanya upaya merongrong pemerintahan FDW PYR. Bahkan ada tudingan sebagai bagian rasa ketidakpuasan setelah kalah di Pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Serangan-serangan yang dilakukan banyak tidak memiliki dasar yang kuat. Selain itu juga merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya. Sebagai contoh minimnya formasi penerimaan PNS dan P3K tahun ini. Padahal setelah diusut karena tidak diusulkan oleh Pemkab Minsel pada tahun lalu.
Hal yang sama juga dengan pada penerimaan Tenaga Harian Lepas (THL). Pemkab Minsel di bawah pemerintahan FDW-PYR mengambil langkah berani dengan penerimaan secara terbuka. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan Tetty Paruntu, Bupati Minsel sebelumnya semasa menjabat.
Anehnya setelah ada THL tahun lalu tidak lulus, kemudian Bupati dan Wakil Bupati dipersalahkan. Padahal dengan penerimaan terbuka, siapa saja dapat masuk asalkan dapat melewati hasil tes. Tak pelah perubahan nyata di perekrutan THL. (Meyvo)
