MINUT, Komentar.co - Pada agenda Penanaman Pohon Tawaang oleh kerukunan adat Paimpuluan Ne Tonsea di Hutan Kenangan Minut, Tonaas Wangko Umbanua Joune Ganda berjanji mengembangkan budaya Tonsea, sub etnis Minahasa, untuk mendukung pengembangan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang sekaligus menarik Wisatawan Mancanegara (Wisman).
"Budaya Tonsea harus dikembangkan untuk mendukung pariwisata di Likupang dan Minahasa Utara," tutur Tonaas Joune Ganda yang tampil mengenakan pakaian adat kebesaran Suku Tonsea, Selasa (19/10/2021).
Menurut Bupati Minut ini, pentas budaya Tonsea menarik perhatian luas. Contohnya saat penobatan dirinya sebagai Tonaas Wangko Umbanua dulu.
"Saat itu rekan - rekan saya di luar negeri dan Jakarta sangat kagum. Mereka mengagumi budaya Tonsea," ujar Ganda antusias.
Makanya Bupati asal Desa Kaima ini beranji, akan menggelar pentas budaya Tonsea secara rutin.
"Dinas Pariwisata jadi induknya. Saya ingin tampilan budaya dalam bentuk pentas," kata Tonaas JG.
Mengenai penanaman pohon Tawaang, menurut Joune, itu pesan agar tidak ada lagi penebangan pohon.
Pasalnya, hutan harus dijaga kelestariannya karena merupakan bagian integral dari pariwisata dan masa depan generasi muda.
"Ini adalah sumber air dan juga merupakan potensi pariwisata. Jadi harus dilestarikan," katanya.
Top eksekutif Minut ini berterima kasih terhadap kegiatan penanaman pohon oleh Paimpuluan Ne Tonsea, sebab lembaga adat ini sangat kinsisten dengan pengembangan Budaya Tonsea.
"Terima kasih kepada Paimpuluan Ne Tonsea yang telah melaksanakan kegiatan ini," kata dia.
Upacara dilaksanakan dengan adat serta bahasa Tonsea, diiringi nyanyian berbahasa Tonsea, diiringi Tarian Kabasaran dan Tumetenden ditampilkan. (Baker)
