Notification

×

Iklan

Dampingi Sekda Minut dan Kepala BPKP Sulut, Carla Sigarlaki Buka Pembinaan Akuntansi dan LPJ Realisasi APBD 2022

Tuesday, January 10, 2023 | 19:27 WIB Last Updated 2023-01-14T04:11:24Z

Kegiatan Pembinaan Akuntansi dan Laporan Pertanggungjawaban Realisaai APBD Tahun Anggaran 2022.

MINUT, Komentar.co - Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Pemkab Minut) melalui Badan Pengelolah Keuangan dan Aset menggelar kegiatan Pembinaan Akuntansi dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Realisaai APBD Tahun Anggaran 2022 melalui Financial Management Information System (FMIS) di The Sentra Hotel Maumbi, Selasa (10/01/2023).

Kegiatan dalam rangka mematangkan dan menambah wawasan pengelolahan keuangan dan singkronisasi pembuatan kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Minut Ir Novly Wowiling ini diikuti oleh para bendahara penerimaan dari SKPD serta pejabat pengelolah keuangan.

Kepala Badan (Kaban) BPKDA Minut Carla Sigarlaki dalam laporan kegiatannya, menyebutkan antara lain, maksud dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari hingga 10 Januari mendatang, adalah pembuatan kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan serta memastikan kembali bahwa seluruh penginputan data transaksi pendapatan maupun belanja pada aplikasi sudah sesuai.

"Peserta dalam kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 110 peserta yang berasal dari 41 SKPD termasuk di dalamnya Puskesmas dan bagian-bagian pada sekretariat daerah diantaranya analis atau Kasubag keuangan berjumlah 41 orang bendahara pengeluaran 62 orang menara penerimaan 7 orang saat ini, hadir juga para kepala OPD ataupun yang mewakili," bebernya.

Selain operator serta panitia pelaksana, lanjut Carla, kegiatan ini dihadiri oleh narasumber-narasumber yang berasal dari instansi yang berkompeten dalam pengolahan keuangan, dalam hal ini BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara.

"Hasil yang diharapkan melalui kegiatan ini, diharapkan terdapat peningkatan kualitas laporan keuangan serta beberapa hal yakni pertama terdapat peningkatan kompetensi pegawai yang memahami dan mampu menyusun laporan keuangan SKPD," ujarnya.

Sedangkan yang kedua, timpalnya, agar supaya penyusunan laporan keuangan SKPD dapat selesai tepat waktu.

"Kemudian yang ketiga, data sumber penyusunan laporan keuangan SKPD dapat tersedia tepat waktu dan sesuai dengan penginputan pada aplikasi FMIS dan terakhir adalah tersedianya kertas-kertas kerja penyusunan laporan keuangan SKPD," tandas Carla Sigarlaki.

Sementara, Sekda Minut Novly Wowiling mengatakan, target penilaian keuangan yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian harus dipertahankan untuk pengelolahan tahun anggaran 2022 yang terlapor pada bulan Januari 2023.

"Peningkatan kualitas pelaporan keuangan sehingga apa yang sudah dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang sudah dinilai oleh BPK dengan mendapat opini wajar tanpa pengecualian atau WTP ini, bisa kita capai ulang pada Tahun 2022 melalui penilaian yang akan dilaksanakan secara berjenjang termasuk secara khusus oleh BPK," tukas Wowiling.

Dikatakan Wowiling, atas nama bupati, pemerintah kabupaten dan seluruh perangkat daerah Minahasa Utara, menyampaikan apresiasi yang luar biasa serta penghargaan yang tinggi kepada kepala BPKP perwakilan Sulawesi Utara dan seluruh jajaran yang sudah memberikan dukungan.

"Kegiatan hari ini istimewa, sebab dihadiri langsung Kepala BPKP, yang tentu ini akan bermuara pada tujuan yang akan dicapai yaitu terjadi peningkatan kualitas pelaporan yang pada akhirnya tentu akan berdampak pada penilaian BPK yang akan dilaksanakan pada waktu yang dekat," tandas Wowiling.

Ditempat yang sama, Kepala BPKP Perwakilan Sulut, Beligan Sembiring SE, Ak, CA, QIA, CGCAE dalam pemaparan awal materinya kepada peserta mengatakan, Keuangan dan kinerja pemerintah daerah serta latar belakang ini terdapat satu fenomena atau bahasa yang sering disebut adalah kegiatan terlaksana tingkat penyerapan tinggi.

"Ini artinya pelaksanaan kegiatan itu selesai dilaksanakan kemudian penerapan anggarannya juga didapatkan selesai, namun hasil yang dirasakan masyarakat kurang optimal," tuturnya.

Lebih jauh dikatakan Beligan, hal itu bisa terjadi karena memang kegiatan yang dirancang, tidak mengarah kepada dampak. Kita sudah melaksanakan kegiatan dengan sibuk bahkan sampai lembur, kata pria berkacamata ini, tapi sebenarnya kita tidak tahu kalau pekerjaan imi selesai jadinya apa.

"Jadi sebenarnya maksud apa dan diketahui dulu, baru bisa dilaksanakan pekerjaan. Kemudian ukuran keberhasilan tidak dirancang dengan baik sehingga kegiatan tidak fokus," tutup dia.

Salah satu peserta, Mike Tumbol sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Minut mengatakan, kegiatan ini sangat berguna bagi update terhadap pemahaman dan peningkatan kinerja pengelolah keuangan yang disesuaikan dengan aturan dan teknis pengelolahan keuangan yang dilaksanakan saat ini oleh pemerintah kabupaten Minahasa Utara. (Baker)





×
Berita Terbaru Update