Notification

×

Iklan

Ratusan Ojol Geruduk Kantor Maxim Manado

Monday, May 15, 2023 | 14:22 WIB Last Updated 2023-05-15T14:55:09Z


MANADO, Komentar.co -
 
Sekitar empat ratusan masyarakat berprofesi sebagai Ojek Online (Ojol) yang merasa dirugikan akibat dugaan adanya konspirasi bobrok pada manajemen menduduki kantor Transportasi Online Maxim di Pasar Segar Paaldua, Kota Manado, Senin (15/05/2023).

Perlu diketahui, seluruh aggota ojol (ojek online) diwajibkan beli jaket seragam Maxim dan helm dengan total Rp. 290.000.

"Dalam operasional, pendapatan kami juga dipotong. (Misalnya Saldo kami Rp. 10.000, akan dipotong 11% untuk kuota aplikator," beber salah satu anggota ojol yang sebut saja RK.


Untuk semua biaya tersebut, lanjut RK, mereka tidak keberatan, sebab itu adalah biaya wajib dalam organisasi Ojol. Yang membuat mereka kecewa, ada kebijakan perusahaan yang bertindak sepihak sehingga merugikan pendapatan mereka.

Unjuk rasa damai para Ojol didampingi Pembina WAO-I (Wadah Asosiasi Online - Indnesia) Christian Yokung cs, ratusan Ojol sambangi kantor (direksi).

"Kami adalah orang Sulawesi Utara. Kami merasa senasib sepenanggungan dengan rekan-rekan ojol ini," kata Yokung.

Yokung merasa sangat terharu dengan nasib para Ojol Manado yang mengeluh karena mendapat perlakuan sangat tidak adil.

Demi nasib mereka, WAO-I pun bersilaturahmi ke direksi, ketemu langsung Kepala Cabang Maxim Giofany Manua yang akrab disapa Pak Gio.

Kepada WAO-I Gio membenarkan adanya kebijakan dari para operator, dan akansegera membenahi semua itu selambat-lambatnya pukul 13.00 Wita.


"Kami sudah sepakat menunggu sampai pukul 13.00 Wita, promo bike dihilangkan. Sebab dalam sejarah transportasi online, tidak ada improfisasi organisasi maupun perusahaan yang merugikan para Ojol. Dan jika kedepan masih juga ada intervensi atau budaya suap dari paguyuban manapun untuk memprioritaskan tim mereka, WAO-I tidak berani jamin kalau berikut ada unjuk rasa dari saudara-saudara ojol, akibat praktik suap merugikan satu sama lain," tegas Christian Yokung.

Massa (para ojol) awalnya mulai tersulut emosi karena sejak pagi sampai pukul 11.00, tidak mencari nafkah. Namun Christian Yokung meminta semuanya bersabar, jangan anarkis agar tidak berurusan sengan hukum.

"Kami WAO-I ada dipihak saudara-saudara Ojol. Anda nyaman, kami damai. Anda dirugikan, kami turut merasakan. Jangan ada tindakan anarkis. Mari kita lawan kecurangan dengan otak, bukan dengan otot," ajaknya.


Setelah sepakat dengan pihak Maxim, dimana akan memberlakukan sama bagi seluruh anggota Ojol-nya tanpa ada paguyuban lain yang mengintervensi atau mengintimidasi manajemen, maka WAO-I mengajak semua anggota ojol Maxim untuk bubar, melanjutkan pekerjaan dengan memuat penumpang.

Christian Yokung, saat ditanya apakah pihaknya sudah berkordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) saat menyambamgi direksi Maxim, dengan tegas menjawab tidak ada.

"Terus terang kami tidak punya ijin apa-apa baik dari kepolisian maupun Pemda. Sebab kami datang ke direksi Maxim hanya sekitar 9 orang, untuk silaturahmi dan klarifikasi. Jadi kehadiran empat ratusan rekan-rekan Ojol ini adalah spontanitas, bukan kumpulan massa yang direncanakan," tukas dia.


Kalau ditanya ijin keramaian dari kepolisian, lanjut tokoh penggila sepakbola ini, nanti jika terjadi kembali praktik yang sama, yakni merugikan para Ojol.

"Jika memang harus kembali karena upaya damai tadi tidak digubris, dimana pihak Maxim masih menerima suap paguyuban lain untuk memprioritaskan anggota mereka sambil mengorbankan saudara-saudar Ojol lainnya, maka kami akan gelar rapat dan mengurus ijin di kepolisian, kemudian turun berdemo dengan kekuatan penuh ke Gubernur Sulut, Disnaker Provinsi Sulut, kemudian ke Kotamadya Manado," pungkasnya.

Diketahui, pengurus WAO-I yang turut mengawal para Ojol Maxim hari ini adalah, Pembina Cristan Yokung, Ketua Umum, Edwin Langkay, Sekretaris Umum Sofian Ajooba, Bendahara Umum Merry Wuysang. (Backer)









×
Berita Terbaru Update