Notification

×

Iklan

Gubernur Yulius Instruksikan Perkuat Konsolidasi dan Koordinasi Lintas Sektor Jelang Nataru

Thursday, December 4, 2025 | 18:59 WIB Last Updated 2025-12-04T10:59:42Z
Foto: Istimewa



SULUT, Komentar.co - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Bencana serta Peningkatan Aktivitas Masyarakat Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kamis (04/12/2025).

Rakor yang digelar di Wisma Negara Bumi Beringin, Manado ini dipimpin langsung Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling (YSK).

Gubernur Yulius dalam arahannya menyampaikan agar memperkuat konsolidasi dan koordinasi seluruh instansi menghadapi potensi bencana, lonjakan aktivitas masyarakat dan dinamika kondisi cuaca ekstrem.

‎“Seluruh instansi harus terus menjaga koordinasi. Jangan hanya siap di atas kertas, tapi harus nyata di lapangan. Mudah memang menyebutkan koordinasi, tapi kadang sulit dilakukan. Karena itu saya tegaskan, koordinasi harus berjalan nyata di lapangan,” ujar orang nomor satu di Sulut ini.

Top eksekutif Sulut ini meminta dinas teknis untuk meningkatkan kemampuan tanggap darurat di seluruh wilayah rawan bencana.

"Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar memastikan kesiapan menghadapi potensi banjir, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi. Kemudian, meningkatkan koordinasi dengan BMKG, TNI/Polri, Basarnas, serta kabupaten/kota. Menjamin kesiapan personil TRC, peralatan operasional, dan logistik. Mendirikan Posko Kesiapsiagaan 24 jam serta melaksanakan Apel Siaga lintas instansi," kata Gubernur Yulius.

"Untuk Dinas PUPR & Dinas Lingkungan Hidup, diinstruksikan untuk menyediakan alat berat seperti excavator standar, excavator long arm, dump truck dan tronton yang dapat menjangkau seluruh wilayah rawan di Sulut," lanjutnya.

Sementara, untuk Dinas Sosial, YSK meminta ketersediaan bufferstock pangandan sandang termasuk kebutuhan keluarga lainnya.

"Khusus Dinas Sosial agar fokus dalam penanganan perlindungan sosial korban bencana dan menjamin ketersediaan bufferstock pangan, sandang dan kebutuhan keluarga dari Kemensos maupun APBD. Untuk Dinas Kelautan dan Perikanan, instruksi gubernur adalah melakukan sosialisasi kepada nelayan terkait bahaya melaut saat cuaca ekstrem," pesannya.

YSK juga memperingatkan potensi inflasi akibat meningkatnya permintaan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 25 Desember 2025 dan Tahun Baru 01 Januari 2026.

Ia menginstruksikan agar distribusi dan stok bahan pokok serta stabilitas harga tetap terjaga dan dijangkau masyarakat.

"Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau pergerakan harga bahan pokok dan Melakukan sidak pasar dan pemeriksaan keamanan pangan. Begitu juga dengan Biro Perekonomian, agar berkoordinasi dengan TPID serta menjaga ketersediaan pasokan pangan dan kelancaran distribusi. Dinas Pangan Daerah, dapa mengoptimalkan Satgas Pangan, Menjamin cadangan pangan daerah, Menjalankan Gerakan Pangan Murah dan Menyalurkan bantuan cadangan beras pemprov dan Dinas Kelautan dan Perikanan, Gubernur YSK meminta agar Mengontrol pasokan ikan menjelang Nataru," imbaunya.

Selain itu, peningkatan aktivitas mayarakat dan keamanan jelang Nataru menjadi perhatian serius YSK.

"Badan Kesbangpol untuk mengidentifikasi potensi konflik sosial, Kamtibmas, ideologi dan ancaman siber. Kepada Dinas Perhubungan, agar memastikan keamanan transportasi darat, laut, dan udara serta Melaksanakan rampcheck armada angkutan. Sektor Kesehatan, Dinas Kesehatan sesuai instruksi gubernur agar menyiagakan tenaga medis selama periode Nataru, menjamin kesiapan sarpras kesehatan dan Menyediakan posko kesehatan dan layanan pemeriksaan gratis. Dari Sektor Wisata, Dinas Pariwisata juga mendapat instruksi Gubernur YSK untuk Memantau lonjakan kunjungan di objek wisata dan mengantisipasi potensi kemacetan, kericuhan dan kecelakaan akibat kepadatan pengunjung," tegasnya sembari menambahkan bahwa kesiapsiagaan seluruh perangkat daerah sangat menentukan keamanan dan kenyamanan masyarakat Sulut selama Natal dan Tahun Baru.

Sebelumnya, Sekretaris Provinsi Sulut, Tahlis Gallang dalam laporannya menyampaikan tujuan utama Rakor ini agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam, gangguan keagamaan, hingga berbagai risiko sosial yang mungkin terjadi selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Sejumlah latar belakang penting mulai dari antisipasi Cuaca Tidak Stabil seperti Pola iklim berubah, curah hujan ekstrem, dan meningkatnya cuaca ekstrem berpotensi memicu banjir, longsor, hingga gelombang tinggi," kata Sekprov Tahlis Gallang.

"Sulut termasuk kategori risiko tinggi dalam Data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), sementara aktivitas dan mobilitas warga, pusat keramaian, wisata, hingga arus lalu lintas diprediksi melonjak tajam," sambungnya.

Ia menambahkan bahwa tujuan Rakor untuk emastikan seluruh instansi siap, sigap, solid, dan mampu bergerak cepat selama periode Nataru.

"Rakor ini menjadi momentum penting memperkuat kesiapan lintas sektor dalam menjaga Sulawesi Utara tetap aman, nyaman, dan kondusif menghadapi Nataru 2025–2026,"
pungkasnya. (ven)



×
Berita Terbaru Update