Notification

×

Iklan

Miris.. Keroyok Teman Sekolah, Perbuatannya Malah Di Unggah di Fb

Wednesday, March 18, 2020 | 01:16 WIB Last Updated 2020-03-18T09:47:05Z
Empat Siswi Bergaya Preman Diciduk

Bitung,- Diduga kuat mengeroyok teman sekolahnya, tiga orang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpaksa digelandang aparat ke Mapolres Kota Bitung bersama siswi yang merekam peristiwa pengeroyokan.

Perilaku tidak terpuji tersebut terjadi di didepan Cafe Lucky Seven Kelurahan Pakadoodan Kecamatan Maesa, Senin (16/03/2020).

Ketiga remaja perempuan terduga siswi salah satu SMP di Kota Bitung itu terpaksa harus berurusan dengan hukum saat dijemput Tim Reserse Mobile (Resmob) Satreskrim Polres Bitung di kediaman masing-masing di Kecamatan Maesa ksrena telah mengeroyok salah satu temannya.

Tampak dalam unggahan video amatir itu, terlihat jelas ulah ketiga siswi berseragam Pramuka terlihat begitu beringas bagaikan orang liar tak berpendidikan, menerkam, menjambak, menendang korban.

Adegan ini sontak langsung viral di sosial media, akibat menganiaya teman sekolah mereka dibawah rekaman salah satu rekan mereka pula.

Kapolres Bitung, AKBP FX Winardi Prabowo yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Taufik Arifin, Selasa (17/3/2020), tak menampik adanya kejadian itu. Menurut Taufik, ketiga remaja siswi ini masing-masing berinisial KM alias Ker (13), TP alias Tia (12), dan NC alias Nad (13), mereka dipastikan adalah siswi salah satu SMP di Kota Bitung yang tinggal di Kecamatan Maesa.
Sementara, SA (13) diduga sebagai perekam video penganiayaan yang kemudian viral, juga warga di salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Maesa, Kota Bitung.

Ke- empat siswi diamankan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/214/III/2020/Res-Btg, tertanggal 13 Maret Januari 2020 dan Surat perintah tugas penangkapan Nomor : SP.KAP/        /III/Reskrim/Res-Btg, tertanggal 16 Maret 2020 dan mereka dijerat pasal 170 ayat 1 KUHP.

Dikatakan Taufik, kronologi kejadian bermula dari dalam sekolah, Kamis (12/03/2020) sekitar pukul 10.00 wita silam, salah satu terduga pelaku berinisial NC melewati ruang kelas korban Florence (nama disamarkan).

Tiba-tiba NC mendengar korban berkata "Lonte" (pelacur), namun NC terus berjalan tak menanggapi. Kepada KM rekannya, NC mengadu apa yang dikatakan korban padanya, sembari NC dan KM menemui TP rekan mereka dan saling bercerita.

Singkat kata, ketiganya langsung menemui korban Florence, dengan maksud menanyakan maksud perkataan korban sebelumnya.

Bertemu korban, ketiganya bertanya apa sebab sehingga korban berkata demikian. Namun korban tidak mengaku, menqgatakan kalau bukan dirinya yang mengucapkan kata itu, melainkan temannya, lalu ketiga remaja putri itu langsung meninggalkan dia.
Saat waktu menunjukan sekira pukul 19.00 wita, NC melihat status korban di facebook dengan kalimat “ BESOK BAKU BUNUH DI SEKOLAH TORANG”, dan menurut NC itupun sudah ramai di story whatsapp teman teman NC termasuk KM dan TP.

Suasana kian memanas dan puncaknya Jumat (13/3/2020) sekitar pukul 12.30 wita, korban F menemui NC, KM dan TP persis di depan Cafe Lucky Seven, dan disitu mereka terlibat adu mulut, lalu NC, mendorong korban sambil kakinya memalang kedua kaki korban hingga korban terjatuh, (beda dengan isi video yangn diupload salah satu tersangka).

Tidak puas dengan itu, korban yang bangkit berdiri dan berlari, ketiganya mengejar korban dan saat korban berhasil ditangkap, TP memukul korban pada bagian belakang, dan menendang pada bagian pinggang kanan, sehingga korban terdorong ke belakang.

Tak sampai disitu saja, PK yang juga ada disitu kemudian memukul Korban pada bagian lengan kanan, kemudian  kembali lagi NC memukul korban pada bagian tubuh bagian belakang.

Salah seorang pengunjung café sempat melerai dan menegur para pengeroyok, namun NC masih sempat menarik kemeja korban hingga korban terjatuh di aspal.

Untunglah pengeroyokan itu tidak berlanjut karena sudah banyak orang waktu itu dan ketiganya langsung meninggalkan korban yang selanjutnya korban juga langsung pulang ke rumahnya melaporkan kejadian ini.

“Ketiga tersangka sudah diamankan bersama dengan satu orang perekam video kejadian dan kasusnya sementara ditangani oleh penyidik Satreskrim Polres Bitung," beber Kasat Reskrim AKP Taufik Arifin.

Sementara, keadaan korban cukup mengenaskan dengan bebeapa bagian tubuh babak belur.

"Dari pengakuannya, korban mengalami rasa sakit pada bagian tubuh belakang, dan pada bagian kepala, bahkan saat itu korban sempat terjatuh di aspal, akibat pukulan dan tendangan ketiga pelaku,” tandas Kasat Arifin. (Baker)



×
Berita Terbaru Update