Tak sampai disitu Komentar.co yang mendapatkan informasi tersebut langsung menyambangi dinas terkait dalam hal ini Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD). Kepala Dinas PMD melalui Kabid Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat, Jhon Benjamin, SP mengatakan pemilihan serta pengangkatan MTK Kampung Naga Induk sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Sudah sesuai SK Kapitalaung, sebab dalam menjalankan tugas penjaringan MTK telah mengikuti metode yang sesuai dengan surat edaran Bupati nomor 100 dengan penjaringannya di tiap-tiap lindongan," urai Benjamin menerangkan.
Lanjut dia, ada dua metode Pengrekrutan MTK pertama pemilihan secara langsung dan kedua musyawarah keterwakilan tiap-tiap lindongan. Kata dia, untuk Kampung Naha Induk menggunakan metode yang kedua namun karena adanya laporan yang masuk pihaknya bersama dengan kepala dinas telah turun langsung mengecek kebenaran akan hal tersebut.
"Untuk metode yang diambil sudah benar, akan tetapi hasil dari turun lapangan kami memang kedapatan tak sesuai dengan aturan karena dalam metode ini harus memilki keterwakilan lindongan namun ada satu lindongan memiliki dua orang wakil di tambah keterwakilan perempuan juga tidak sesuai" tutur Benjamin.
Menurutnya, dari hasil turun lapangan, pihaknya menyimpulkan untuk mengatur kembali pemilihan MTK agar sesuai dengan Perda nomor 2 Tahun 2016 yang nantinya di sempurnakan dengan Peraturan Menteri nomor 100 sebab ada beberapa yang tidak sesuai.
"Kami akan mengatur kembali soal jumlah MTK di Kampung Naha Induk agar di sesuaikan dengan jumlah penduduk agar sesuai dengan mekanisme yang ada," pungkasnya.
Tak sampai disitu, dari hasil turun lapangan juga didapati informasi terkait hal tersebut bahwa polemik pemilihan MTK Kampung Naha Induk ini juga telah di laporkan ke DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe Senin kemarin. (Yan)
