Kali ini wanita berparas cantik namun tegas ini membidik pnyaluran bantuan bagi warga terdampak wabah Covid-19 pada pekan lalu, ditengarai bukan berasal dari Pergeseran APBD Minsel Rp 13,6 miliar.
Bantuan beras sebanyak 100 ton bersumber dari Cadangan Beras Nasional (CBN) yang penyerahannya dilakukan secara simbolis oleh Bupati Minsel Christiany Paruntu dipastikan bukan milik Pemerintah kabupaten Minahasa Selatan (Pemkab Minsel).
"Memang berdasarkan penelusuran yang kami dapati, bantuan beras kepada warga pekan lalu ternyata bukan dari anggaran APBD Minsel, meski diserahkan oleh bupati secara simbolis, namun anggarannya murni dari APBN dalam hal ini Bulog yang merupakan CBN," ujar Jaclyn, Senin (20/04/2020) kemarin.
Lanjut Koloay, tidak benar bila ada pemberitaan bantuan tersebut inisiatif bupati apalagi menggunakan APBD.
"Perlu ada pelurusan yang benar, sehingga masyarakat mendapat informasi tepat," ujarnya saat meninjau langsung penampungan beras Bulog di Amurang, akhir pekan kemarin.
Menurutnya, sampai saat ini Pemkab Minsel belum terbuka. Selain itu juga anggaran bagi warga terdampak masih jauh lebih kecil dari total anggaran. Bahkan anggaran bagi alat kesehatan, Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan terbilang kecil.
"Disini harus ada kejujuran dari Pemkab, jangan sampai terjadi tumpang tindih dan pada akhirnya ada 'penghilangan' bantuan. Ini bisa dilihat saat penyaluran CBN yang sempat diakui dari Pemkab. Selain itu juga harus ada transparansi dan proposional. Dari informasi yang kami peroleh, anggaran hasil Pergeseran justru lebih besar bukan untuk bantuan warga terdampak, obat-obatan dan APD. Jadi perlu ditinjau lagi supaya lebih proposional," pungkas Srikandi Amurang itu.
Menyangkut kesalahan informasi atas penyaluran CBN yang seolah bersumber dana dari APBD, dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial, Sofie Sumampow.
"Memang bantuan yang disalurkan sejak pekan lalu dan secara simbolis diserahkan oleh ibu bupati berasal dari CBN, bukannya bersumber dari APBD Minsel. Untuk Minsel mendapat jatah 100 ton. Pembagian kepada warga kami serahkan pada pemerintah desa dan kelurahan. Tiap desa atau lurah mendapat 9 sampai 10 karung yang masing-masing 50 Kg. Kalau ada yang tidak sesuai timbangan, silahkan lapor nanti kami tambahkan selisihnya," sebut Kadis saat dikonfirmasi sebelumnya, Sabtu (18/04/2020).
Sedangkan bantuan yang dianggarkan oleh Pemkab Minsel lanjut dia, saat ini masih dalam proses tender.
"Kemungkinan akhir bulan atau dua minggu lagi disalurkan ke masyarakat. Bantuan yang diberikan dalam bentuk paket berisi beras 5 Kg, Supermie 10 bungkus, 5 ikan kaleng dan 2 kaleng susu kental manis. Warga penerima disesuaikan dengan data dari desa dan kelurahan," ujar Sumampow.
Diakuinya bantuan belum bisa menjangkau semua warga karean keterbatasan anggaran.
"Memang ada keterbatasan jumlah paket diberikan karena disesuaikan dengan anggaran. Rata-rata di tiap desa dan kelurahan dibagikan untuk 115 Kepala Keluarga. Pastinya tidak semua warga akan mendapatkan bantuan karena keterbatasan anggaran. Semoga dua minggu depan sudah bisa disalurkan," ungkap Sumampow. (Meyvo)