Notification

×

Iklan

Rempah dan Ikan Nila Sulut Tembus Pasar Jepang

Thursday, October 1, 2020 | 15:37 WIB Last Updated 2020-10-01T07:40:02Z

Peluang Kian Terbuka, Eksportir: Terima Kasih Pak Olly

Sulawesi Utara,- Hub cargo Indonesia Timur untuk kegiatan ekspor langsung dari Manado ke Tokyo Jepang terus berlanjut usai dilaunching Gubernur Olly Dondokambey pada Rabu (23/09/2020).

Terobosan Gubernur Olly Dondokambey yang saat ini mengambil cuti kampanye menjadi kado istimewa di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Provinsi Sulawesi Utarayang sekaligus dapat membawa pertumbuhan ekonomi baru ditengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Produk Perikanan dan Komoditas Pertanian 'Terbang Perdana' Manado-Jepang

Peluang bagi sektor kelautan dan perikanan serta pertanian kian terbuka. Setelah produk ikan tuna, kini komoditas ikan Nila dan rempah berhasil dikirim.

”Saya mendapat kabar kalau penerbangan kedua tadi malam sudah mengangkut rempah dan ikan nila. Ini sangat baik dan menjanjikan untuk petani kita. Kita memang tidak menyerah saat pandemi dan terus menggenjot ekspor,” kata Olly Dondokambey saat dihubungi, Kamis (01/10/2020).

Setelah komoditas Ikan tuna, ternyata produk rempah-rempah sebagai kekayaan alam khas Sulawesi Utara mulai mendapat permintaan dari Jepang.

Baca juga: Kado Istimewa HUT ke-56 Sulut, Besok Hub Cargo Indonesia Timur Resmi Beroperasi

“Ya memang Kita lanjut terus. Dan kali ini lebih menjanjikan karena sudah masuk ke komoditas lain yakni ikan nila dan rempah. Sejak dilaunching pak Gubernur Olly minggu lalu, ternyata animo makin besar memanfaatkan penerbangan langsung ini,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tineke Adam, Rabu (30/09/2020) di bandara Sam Ratulangi Manado.

Adam menjelaskan, ekspor kali ini mencapai total 13, 572 ton yang umumnya adalah ikan tuna. Menariknya, dari sample 100 kilogram ikan nila pada pengiriman pertama kini melonjak menjadi 200 kilogram dan diharapkan akan terus naik.

Menurutnya, aneka komoditas unggulan daerah bisa diserap di pasar internasional, khususnya Jepang.

"Dorongan kuat pak Olly, agar semua komoditas pertanian dan perikanan agar dapat diterima di pasar Jepang. Kami berupaya dorong dan fasilitasi para eksportir kita," jelasnya.

Dalam daftar ekspor langsung dari Sulut ke Jepang itu, ada Ikan Tuna, Lobster 20 Kg dan Nila 200 Kg dengan total 6.144 Ton, serta sampel Pertanian 90 Kg.

“Ada tambahan yang lain juga khusus Nila beku yang bertambah. Kalau minggu lalu baru 100 kg, sekarang permintaannya sudah naik,” lanjutnya.

Baca juga: Direct Call ke II Ekspor 16.5 ton Manado-Jepang

Salah satu eksportir, Flory Sumerah, berterima kasih atas terobosan direct call ekspor ini. Apalagi terobosan ini dilakukan di tengah pandemi, sehingga membuka peluang bagi eksportir seperti dirinya untuk tetap bertahan dan bahkan mendapatkan peluang baru dari kegiatan ekspor ini.

“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw karena sudah menciptakan iklim berbisnis yang sangat baik,  sehingga peluang usaha terbuka dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarkat,” tutur Flory yang dikenal pemilik usaha CV Rengas Jaya.

Harapan sama datang dari Raifel Wowiling, petani nila di Kawiley Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara. Sebagai petani nila dirinya merasa senang karena ada harapan di tengah situasi pandemi ini.

“Selama pandemi ini kami dilema, karena ikan nila harus diberi makan terus, namun sulit dipasarkan karena harganya murah. Dengan adanya peluang ekspor ini, kami tentu sangat berterima kasih ke bapak Gubernur Olly yang sudah mendengarkan jeritan hati kami,” ujar Wowiling. (*/ven)



×
Berita Terbaru Update